Ilustrasi Buaya © Freepik
Pakar Genetika Ekologi IPB University, Prof. Dr. Ronny Rahman Hidayat, mengungkapkan bahwa buaya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan suara. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Animal Behaviour pada bulan Juli 2023.
Prof. Ronny menjelaskan bahwa buaya dapat menghasilkan suara dengan cara menonjolkan sisik-sisik yang berada di punggungnya (osteodermata). Gerakan sisik ini menimbulkan suara berfrekuensi rendah yang dapat menjalar sangat jauh di dalam air.
"Hasil dari pergerakan fisik sisik-sisik ini merupakan suara berfrekuensi rendah yang dapat menyebar sangat jauh di dalam air, artinya buaya dengan sengaja menghasilkan jenis suara tertentu untuk tujuan berkomunikasi," ungkap Prof. Ronny.
Temuan ini merupakan penemuan penting, karena selama ini belum ada penelitian yang secara langsung membuktikan bahwa buaya dapat berkomunikasi dengan suara. Penemuan ini juga menunjukkan bahwa buaya memiliki cara komunikasi yang unik dan kompleks, yang disesuaikan dengan lingkungan tempat tinggal mereka.
Prof. Ronny mengatakan bahwa suara-suara yang dihasilkan buaya dapat digunakan untuk berbagai tujuan komunikasi, seperti:
1. Menandai wilayah teritori
2. Mencari pasangan untuk berkembang biak
3. Mengintimidasi pemangsa
4. Mencari mangsa
Penemuan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang perilaku buaya dan membantu dalam upaya konservasinya.
Dalam penelitian ini, Prof. Ronny dan timnya menggunakan metode akustik untuk merekam suara yang dihasilkan buaya. Rekaman suara ini kemudian dianalisis untuk mengetahui frekuensi dan pola suaranya. Hasil analisis menunjukkan bahwa buaya dapat menghasilkan berbagai macam suara, termasuk suara yang terdengar seperti gerutuan, desisan, dan suara seperti air yang disemprotkan.