© 2019 Https://www.diadona.id /@dailymail
Kalian setidaknya pasti tahu kisah-kisah pembunuhan berantai di negara kalian baru-baru ini, tapi pasti kalian masih awam dengan kisah pembunuhan sadis yang lakukan oleh Gordon Federick? Ya, Ia adalah pembunuh berantai tersadis berpuluh-puluh tahun lalu, tepatnya pada masa perang dunia II.
Sebenarnya, sangat sedikit informasi tentang Gordon Frederick Cummins sebelum Perang Dunia Kedua. Cummins dilahirkan pada akhir 1913 atau awal 1914 di New Earswick, Utara York.
London Blitz adalah masa ketika Inggris dengan berani menentang pawai Nazisme yang mantap . Kala itu, Kehidupan sehari-hari di London sedang dilanda serangan bom yang terus-menerus. Gordon Frederick Cummins kemudian memperburuk suasana itu. Di balik kegelapan kota London, Gordon Frederick Cummins menteror kota London dengan pembunuhan dan penyerangan selama enam hari.
Sebanyak tujuh wanita diserang, Empat dari mereka meninggal. Cummins, yang telah mendaftar di Angkatan Udara Kerajaan, ditempatkan di Pusat Penerimaan Pesawat di London utara. Korban yang menjadi sasarannya yang utama yaitu pelacur, kota London menjadi tempat perburuan pelacur yang akan dijadikannya korban selama seminggu.
Korban pertamanya Evelyn Hamilton, ia diserang secara seksual, dirampok, dicekik, dan dibuang dalam selokan. Hampir dua puluh empat jam kemudian, tubuh Evelyn Oately yang terpotong ditemukan. Di samping mayatnya yang cacat ada pembuka kaleng yang digunakan untuk melukainya. Sidik jari pada pegangan pembuka kaleng kemudian ditemukan.
Keesokan harinya, tubuh Margaret Florence Lowe ditemukan dengan organ-organnya yang sudah terlepas dari perutnya. Dan kemudian, untuk hari keempat berturut-turut, polisi menemukan pelacur mati lainnya, salah satunya bernama Doris Jouannet.
Kemudian, Cummins menunggu satu hari untuk melakukan aksi kejamnya lagi, Ia kemudian menyerang pada hari Jumat tanggal 13. Namun, Cummins tidak membunuh siapa pun malam itu.
Pada saat malam penyerangan Cummins, Mary Haywood, wanita berusia 32 tahun dapat diselamatkan oleh seorang portir malam dan menyorotkan senternya ke Cummins di tengah-tengah aksinya.
Selama perkelahian, Cummins tidak sengaja menjatuhkan respirator layanannya saat melarikan diri. Lalu kemudian polisi mulai melacak nomor seri tersebut dan alhasil ditemuilah nama Cummins. Polisi juga mencocokkannya dengan cetakan Cummins dengan yang ada di pembuka kaleng. Alhasil, Cummins dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada tanggal 25 Juni 1942, Kemudian dia pun dijuluki " Blackout Ripper" .
Cummins benar-benar penjahat yang tidak bisa di ampuni, menurut kalian gimana guys?