Inspiratif Banget, Pria 19 Tahun yang Jualan Bumbu Jadi di Pasar Ini Bisa Hasilkan Uang Rp60 Juta Sebulan

Reporter : Riza Umami
Selasa, 1 Februari 2022 13:31
Inspiratif Banget, Pria 19 Tahun yang Jualan Bumbu Jadi di Pasar Ini Bisa Hasilkan Uang Rp60 Juta Sebulan
Walau cuma jualan bumbu di pasat tetapi penghasilannya ngalah-ngalahin PNS ya.

Berdagang menjadi salah satu profesi yang banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia. Ada berbagai hal yang bisa diperdagangkan seperti kebutuhan rumah tangga, makanan, sayuran hingga bumbu jadi.

Pria berumur 19 tahun yang bernama Sukri ini pun berjualan bumbu jadi di pasar. Walau hanya jualan bumbu seperti ini, tetapi ternyata omzet Sukri per bulan sampai puluhan juta rupiah lho.

1 dari 5 halaman

Dilansir dari laman wolipop.detik.com (29/01), dia merantau dari Palembang ke Jawa dan bekerja keras membangun usahanya. Dia pun berjualan bumbu jadi di pasar hingga omzetnya mencapai Rp60 juta per bulan.

Kisah Sukri

2 dari 5 halaman

Sukri pun menceritakan perjuangannya hingga bisa berhasil seperti sekarang. Dia sudah berjualan di daerah Bogor selama tiga tahun hingga kini. Dia berjualan berbagai bumbu giling seperti bawang, kemiri, lada, cabai dan juga bumbu jadi misalnya ayam goreng, balado dan lainnya.

Biasanya, Sukri berjualan dari jam 4 pagi sampai 2 siang. Melalui video yang dibagikan di kanal YouTube Frankav12, dia bersyukur usahanya masih berjalan di tengah pandemi seperti sekarang ini meski omzetnya menurun.

3 dari 5 halaman

Kisah Sukri

Walau hanya jualan bumbu di pasar, tetapi dalam seharu Sukri bisa mendapatkan uang hingga Rp2-3 juta. Biasanya, pembelinya paling sedikit membeli bumbu Rp2 ribu untuk meringankan juga karena jualannya di pasar. Menurut Sukri yang penting adalah hasilnya.

4 dari 5 halaman

Bisa sukses berjualan seperto sekarang, Sukri pun pernah merasakan susahnya cari uang. Dia pernah mencoba jualan di beberapa daerah lain, tetapi rezekinya ternyata di Bogor. Dia pun pantang menyerah sampai akhirnya bisa seperti sekarang.

Awal berjualan bumbu jadi tentu tak mudah. Dia mengaku pertamanya masih sepi pembeli. Pernah modalnya mau habis, tetapi untungnya usahanya mulai ramai di bulan Ramadhan. Saat banyak pedagang yang pulang kampung, Sukri memilih untuk tetap berjualan dan dari situlah pembeli mulai banyak berdatangan.

Beri Komentar