© 2020 Https://www.KapanLagi.com
Penyebabnya adalah adanya masalah pada bagian otak kiri almarhum, yang menjadi penyebab kondisinya menurun. Adi Kursi mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, daerah Cawang, Jakarta Timur, sekitar puku; 11.30 WIB.
Jenazah disemayamkan pada hari Sabtu siang, di sebelah makam adik dari sastrawan WS Rendra, yang adalah kakak iparnya. Lokasi makamnya ada di belakang Bengkel Teater Rendra, kawasan Cipayung, Depok.
Istri mendiang, Bernadetta Siti Restyratuti pun mengucapkan banyak terimakasih untuk pihak yang telah membantu semua proses pemakaman almarhum. Terutama orang-orang dari Bengkel Teater yang didirikan oleh sang kakak.
Istri almarhum Adi yang biasa disapa Tuti ini pun bercerita bahwa, mendiang sebenarnya sudah sejak 2007 mengalami gangguan penglihatan karena penyakit glaukoma yang dideritanya. Sampai puncaknya di tiga tahun terakhir masa hidupnya, mendiang sudah buta total.
" Mas Adi itu penglihatannya sudah kurang baik sejak tahun 2007. Berangsur-angsur tak bisa melihat tapi dia tetap semangat di dunia perfilman," kata Tuti ditemui usai proses pemakaman.
Kendati demikian, Tuti bercerita bahwa suaminya tetap semangat dan profesional dalam menjalankan perannya sebagai seorang aktor. Karena walaupun sudah tidak dapat melihat lagi, sosok Adi tetap semangat menjalani syuting.
Film terakhir yang ia lakoni adalah TERIMA KASIH EMAK TERIMA KASIH ABAH, dengan berperan sebagai seorang pria buta. Namun jadwal rilisnya film ini harus diundur karena pandemi COVID-19.
" Meski penglihatannya nggak baik, Mas Adi masih main film jadi orang yang bisa melihat. Sampai film terakhir ini dia berjuang dalam aktingnya. Dan setiap selesai syuting, kru dan pemain pada tepuk tangan. Saya yang diceritakan seperti itu sangat bersyukur," tandas Tuti.