© 2020 Https://www.YouTube/Daniel Mananta Network
Datangnya pandemi yang menyerang seluruh dunia, memberikan dampak yang luar biasa untuk hampir semua sektor yang ada. Tak terkecuali bagi sektor industri perfilman Indonesia.
Jika pelaksanaan shooting di kondisi normal akan melibatkan banyak orang, maka para sinemas harus memutar otak, jika ingin shooting tetap berjalan, maka harus pintar diakali.
Pun kalau akhirnya tak bisa melaksanakan protokol dengan tak melibatkan banyak orang, banyak yang terpaksa harus menunda proses shooting.
Seperti yang dilakukan Atta dalam proses shooting film Ashiap Man miliknya. Atta bercerita tentang keadaannya saat kedatangan pandemi di tengah proses shooting film Ashiap Man, pada Daniel Mananta.
" Itu gua lagi shooting bro, lagi shooting, berenti." Ucap Atta.
Padahal, belum rampung penggarapan seluruh shoot.
" Jadi ini masih belom kelar shooting-nya?" Tanya Daniel.
" Shooting berenti untungnya udah kelar 50%, dan scene-nya itu rame-rame, yang sama warga kampung, yang bisa melibatkan ratusan orang, gitu-gitu, kelar."
" Akhirnya kita istirahatlah 4 bulan, baru mulai shooting lagi,"
Setelah melihat kondisi yang lumayan mendingan, Atta memutuskan untuk menyelesaikan shoot yang tersisa.
" Udah kelar tapi ni shooting-nya?" Tanya Daniel.
" Kelar, tapi masih ada 10% lagi yang harus di-shoot."
" Tapi, itu perasaan lu kek gimana?" Tanya Daniel.
Atta menganggap itu semua berkah dari Tuhan, walau ia pun mengalami kerugian.
" Tapi 2020 memang ini, kalo aku sih nganggepnya semuanya berkah, sebenarnya kalo dari segi materi, kita rugi bro, film tayangnya gak jelas, diundur-undur, terus panggungan gak ada, YouTube juga penghasilan internasional dari Google YouTubenya kan memang berkurang 70%, kenapa ngiklan semua narik diri," tutupnya.