© Thatsmags.com
Ketika waktunya sudah tiba, jalan raya akan ditutup, polisi akan menempati beberapa pos penjagaan, dan drone milik petugas pengawas ujian akan diterbangkan layaknya elang yang mengintai mangsanya. Seluruh ketagangan tersebut akan terlihat dan terasa ketika Gaokao akan dilaksanakan.
Gaokao adalah sebuah ujian untuk masuk perguruan tinggi terbaik di China. Dan di sinilah masa depan anak muda China dipertaruhkan. Namun tak sedikit pula pelajar yang nekat bunuh diri karena tidak lolos dalam ujian ini.
Ujian yang harusnya dilakukan setiap bulan Juli ini harus ditunda beberapa Bulan karena adanya wanah virus corona.
Lantas apa yang membuat ujian ini dirasa begitu sulit dan berat untuk dilewati?
Di China, jalan menuju universitas terbaik hanyalah melalui ujian Gaokao ini. Kalau di Indonesia sih enak masih bisa pakai jasa orang dalam. Gaokao ini oleh para pelajar China sudah dianggap sebagai satu-satunya titik balik kehidupan loh.
Pasalnya, jika lolos dan masuk ke perguruan tinggi ternama secara tidak langsung mereka sudah mendapatkan previlej untuk bekerja lebih mudah. Duh, gak di sana gak di sini uang teroooss.
Selain itu sistem yang diterapkan oleh penyelenggara Gaokao ini juga ketatnya bukan main. Keberhasilan melakukan tindak penyontekan di Gaokao ini sangat rendah, mengingat ketatnya pengawasan yang dilakukan.
Bayangkan saja, jika waktu ujian tersebut sudah datang, kegiatan yang menimbulkan kebisingan akan diberhentikan. Penutupan jalan raya, pemberhentian sementara pekerjaan konstruksi dan lain-lain. Segitunya loh.
Pemeriksaan barang-barang yang berpotensi sebagai alat mendapatkan contekan pun juga dilakukan. Jadi, perhelatan tahunan hidup mati pelajar China itu benar-benar mengerikan.
Mengutip keterangan dari thatsmags.com, untuk mata pelajaran yang diujikan juga demikian. Yang pertama adalah bahasa Mandarin, lalu Matematika dan Bahasa Inggris. Lalu untuk mata pelajaran khusus tergantung dari apa yang hendak diambil siswa ketika daftar ke perguruan tinggi.
Contohnya, jika siswa tersebut hendak mengambil ilmu seni modern maka mereka akan disajikan beberapa soal sejarah, dan kesusastraan. Jika siswa tersebut hendak mengambil keilmuwan sosial, mereka akan berhadapan dengan beberapa soal terkait geografi atau bahkan ilmu politik. Begitu juga ketika mereka hendak mengambil sains, maka mereka akan dihadapkan dengan fisika, kimia, dan juga biologi.
Sebagian sumber mengatakan jika semua test tersebut akan dilaksanakan dalam waktu 9 jam tes.
Secara keseluruhan tidak ada yang berbeda dari test pada umumnya. Tapi beberapa test ada yang cukup tidak manusiawi. Dikutip dari Guardian test yang dujiakn di Gaokao ini berisi soal yang terlampau sulit untuk pelajar tingkat SMA.
Matematika yang diujikan di test Gaokao ini hampir serupa dengan pelajaran berhitung di universitas AS. Begitu juga dengan Bahasa Mandarin-nya, Setiap pelajar harus menulis esai dalam satu tema tertentu dan diberi waktu satu jam.
Jika melihat hal yang sedemikian kompleks, terjadilah persiapan sangat ekstrem untuk mengahdapai ujian tersebut. New Yorks Times melaporkan jika ada salah satu pelajar yang mengatakan jika ia menyambungkan seluruh kertas yang ia pelajari untuk mengikuti Gaokao mungkin sudah bisa menutupi jalan-jalan besar di China.
Meskipun sering dikritik sebagai salah satu metode test yang terlalu menuntut pelajar bisa menguasai semua materi, tapi Gaokao juga dinilai sebagai metode test yang paling fair untuk dilakukan di negara yang padat penduduk seperti China.
Ini kalau di Indonesia ada tes masuk perguruan tinggi yang ketatnya naudzubillah seperti ini pasti langsung di demo, huahaha.
*Diolah dari berbagai sumber.