© Instagram.com/attahalilintar
Atta Halilintar adalah sosok dengan prestasi dan kontroversi yang rasanya berjalan secara berdampingan.
Pencapaiannya sangat mentereng sebagai YouTuber nomor satu di Asia. Kendati demikian, banyak orang berpendapat bahwa konten yang Atta Halilintar buat tak berkualitas. Akhirnya pujian dan cercaan pun datang silih berganti.
Hal tersebut diceritakan secara mendalam oleh Atta Halilintar dalam obrolannya bersama Daniel Mananta.
" Waktu itu gue pernah nanya, " Sebagai youtuber terbesar struggle lo apa sih?" , dan waktu itu lo jawab," Semakin banyak subscriber semakin banyak hatersnya." Sebenernya gimana sih?" tanya Daniel Mananta.
" Kalau dulu aku selalu bermimpi apapun harus jadi juara satu. Mental itu selalu ada di aku dari kecil. Jadi kalau aku misalnya olahraga, kalau dia larinya 5 kilo aku harus 10 kilo. Misal dia nendang bola 10 kali, aku harus nendang 50 kali. Dari kecil aku kayak gitu," ujar Atta Halilintar mengisahkan cara pikir yang tertanam padanya sejak dulu.
" Dulu aku jadi pemain badminton di buat kejuaraan di sekolah aja, aku lihat oke dia latihan seminggu dua kali kalau gitu aku harus latihan kalau bisa delapan kali," lanjut Atta Halilintar.
" I do more than mereka untuk aku menjadi lebih baik."
Pola pikir itu lah yang dibawa oleh Atta Halilintar saat ia terjun menjadi seorang content creator. Kendati demikian, saat mencapai posisi puncak, dirinya merasakan beban yang amat berat.
" Ternyata ini bukan posisi yang enak. Justru ketika sekarang diumumkan pendapatan tertinggi dari YouTube ada Deddy Corbuzier, percepatan pertumbuhan subscriber tertinggi ada di Baim Wong, aku malah hepi," tutur Atta Halilintar.
Atta Halilintar mengatakan bahwa ia merasakan tekanan saat berada di posisi puncak. Hal itu bertambah berat dengan munculnya pemberitaan tentang pendapatannya yang super tinggi.
Atta Halilintar memang pernah dinobatkan sebagai YouTuber berpendapadat tertinggi nomor satu di Asia dan nomor delapan di dunia. Namun justru pemberitaan itu lah yang kemudian membawanya ke banyak masalah.
" Waktu itu masuk di koran, langsung semua kasus datang ke aku. Even setiap minggu bisa dua tiga kasus aku ke persidangan berkali-kali," kisah Atta Halilintar.
" Mungkin mentalku di situ bener-bener broken, hancur."
Daniel Mananta pun membenarkan bahwa saat berada di posisi puncak pun ujian akan selalu datang pada semua orang.
" Itu yang kadang orang-orang nggak tau, ujian nggak cuma datang ketika kita di bawah aja. Ketika kita ada di atas, paling atas bahkan, ujian itu juga tetep dateng," ungkap Daniel Mananta.
Terakhir, Atta Halilintar mengungkapkan bahwa terlepas dari posisinya sebagai YouTuber papan atas, namun dirinya hanyalah manusia biasa dengan segala ketak sempurnaannya.
" Semua orang itu melihat kalau udah jadi nomer satu harus sempurna. Padahal kan semua, termasuk aku, manusia juga. Aku juga bikin kesalahan," terang Atta Halilintar.
Untuk mencapai peringkat atas harus berusaha, ketika sudah sampai di atas pun ternyata juga tetap harus berusaha ya.
Salut dengan cara pandang Atta Halilintar yang membuatnya bisa sampai ke posisi yang sekarang.