© 2021 Shutterstock.com
Satu hari yang paling istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia ialah Hari Raya Idul Fitri. Semua umat tumpah ruah merayakan kemenangan dan merayakan puasa yang telah satu bulan mereka jalani. Dijalani satu tahun sekali, maka tidak heran momen spesial ini membuat orang-orang sangat antusias.
Terlepas dari momen istimewa, Idul Fitri juga identik dengan pakaian baru, jamuan makan, hingga silaturahmi ke sanak saudara. Namun, tidak jarang juga momen ini justru disalah artikan. Beberapa orang justru menjadikan momen Idul Fitri sebagai ajang pamer dan cenderung berlebihan dalam merayakannya.
Padahal Allah SWT melarang hamba-Nya untuk berlebihan dalam menjalankan sesuatu. Oleh sebab itu, panutan umat muslim, Nabi Muhammad SAW merayakan Idul Fitri dengan sederhana.
Selain berlebihan, ini dia 5 hal yang dilarang ketika Hari Raya Idul Fitri.
Idul fitri berasal dari dua kata " id" dan " al-fitri" . Id secara bahasa berasal dari kata aada – ya’uudu, yang artinya kembali. Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama. Sementara kata fitri memiliki dua makna yang berbeda menurut beberapa pendapat. Kata fitri bisa berarti " berbuka puasa" dan " suci" .
Untuk makna " berbuka puasa" , artinya disunahkan sebelum shalat Idul Fitri untuk makan atau minum walau sedikit. Sedangkan makna suci, artinya kembali seseorang kepada keadaan suci, atau keterbatasan dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan.
Pada Hari Raya Idul Fitri, tepatnya 1 Syawal, diharamkan untuk umat Islam melakukan puasa. Idul Fitri merupakan hari di mana umat Islam merayakan kemenangan atas puasa Ramadhan selama sebulan. Oleh sebab itu dilarang untuk berpuasa pada hari tersebut. Larangan ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:
Dari Abu Sa'id Al Khudri ra, berkata: " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Muslim).
Saat Idul Fitri, umat Islam berbondong-bondong mengenakan pakaian terbaiknya. Pakaian terbaik memang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Namun, pakaian terbaik yang dikenakan saat Idul Fitri tidak boleh menyerupai orang kafir. Maksudnya pada hari raya dilarang berpakaian seperti orang-orang kafir, seperti memperlihatkan aurat, dan berpakaian yang mengundang nafsu lawan jenis.
Selain berpenampilan seperti orang kafir, dilarang juga berpenampilan secara berlebihan. Allah SWT Berfirman:
“ Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf: 31).
Dalam firman Allah SWT di atas telah jelaslah bahwa berpakaian dan makan dengan berlebihan merupakan salah satu hal-hal yang dilarang saat hari raya idul fitri. Apalagi bila menggunakan pakaian yang menyebabkan aurat terbuka atau telalu ketat.
Tak cuma berpakaian, saat Idul Fitri dilarang juga untuk makan berlebihan. Idul Fitri memang momen " berbuka puasa" setelah sebulan menjalankannya. Namun, ini tak menjadikan seseorang makan berlebihan. Segala sesuatu yang berlebihan sangat dibenci oleh Allah. Dalam kitab Adab Al-Syafi’I wa Manaqibi Imam Syafi’I berkata bahwa:
“ kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah.”