© 2020 Https://www.france24.com
Sebagai pengguna internet dengan akses dan sirkulasi informasi yang super cepat, terpaan berita yang kita terima pun akan berjalan sangat cepat. Termasuk datangnya berita hoaks yang kadang tidak kita sadari, karena udah kepalang panik.
Kini saatnya kita jadi orang yang lebih kritis dalam menerima informasi, terutama yang berasal dari internet. Dua orang pakar ini akan membantu kita memecahkan mitos seputar virus corona.
Kedua orang pakar itu adalah Dr. Syra Madad, Pakar Patogen Khusus dan Senior Direktur Sistem + Rumah Sakit Kesehatan Kota New York, dan Dr. Stephen Morse, Profesor Epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Mailan, Universitas Columbia. Mari kita bahas hoaksnya satu-satu.
Why a coronavirus diagnosis is not a certain death sentence and more coronavirus myths debunked pic.twitter.com/qgbbS4Nw24
Dokter Madad mengatakan bahwa, berdasarkan data yang sudah beredar, bahwa sepertinya sejauh ini hanya jenis infeksi virus ringan yang ada, dengan tingkat kefatalan yang hanya 2%, dan sekitar 18%-20% yang dalam tahap kritis.
Dokter Morse menambahkan, dari 2% tingkat kefatalan alias bisa disebut orang yang paling sakit, dan akhirnya meninggal, dengan kondisi mereka sudah mendapat perawatan dari rumah sakit, jadi ada 98% kemungkinan untuk sembuh.
Jadi mereka menyimpulkan ini adalah statemen hoaks.
Dokter Madad langsung menjawab dengan tegas " itu tidak benar" . Ia menambahkan jika dibandingkan bahkan virus ebola punya tingal fatalitas yang jauh lebih tinggi.
Dokter Morse menambahkan, sudah sekitar 6000 orang berhasil pulih dari virus corona, namun sayangnya tidak banyak pihak yang memberitakan tentang hal ini. Jadi bahkan mungkin sudah lebih banyak orang yang pulih dari virus corona.
Hal ini juga tidak sepenuhnya benar, karena masih banyak orang yang tidak paham betul bagaimana cara menggunakan masker dengan baik dan benar, serta jenis masker yang ia gunakan.
Dokter Madad menjelaskan bahwa ada dua tipe masker, satu adalah masker yang umum digunakan saat operasi dan juga yang umumnya digunakan oleh masyarakat. Satunya lagi adalah jenis masker N95.
Jadi hal yang paling terbukti paling efektif untuk melindungi kita dari virus corona adalah lebih sering mencuci tangan minimal 20 detik, dengan sabun.
Lagi-lagi Dokter Madad menjawab dengan tegas bahwa hal ini tidak benar. Seperti yang kita tahu, informasi terbaru tentang virus corona berasal dari Wuhan, tepatnya dari sebuah pasar tradisional. Di mana terdapat banyak sekali jenis hewan, jadi banyak sekali spekulasi yang bermunculan.
Tapi yang jelas bukan dari manusia yang mengonsumsi sup kelelawar. Tapi yang pasti adalah, sekali saja orang yang terkena virus corona berkontakan dengan orang yang masih sehat, besar kemungkinan orang yang sehat tak lama juga akan tertular.
Ini adalah hal yang bisa dikatakan paling tidak mungkin terjadi. Mengingat seberapa lama waktu yang dibutuhkan barang itu dari Cina untuk sampai ke tempat kita. Ditambah dengan virus itu sendiri tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia.
Ini adalah hal yang keliru, karena sudah sifat natural dari virus untuk terus menyebarkan dirinya. Jadi bukanlah salah pemerintah kalau virus ini mulai atau menyebar.
Jadi apa pun hal yang kita terima tentang virus corona, ada baiknya untuk kita periksa kebenaran dan kevaliditasannya terlebih dahulu. Semoga bermanfaat dan jagalah kebersihan diri.