© Shutterstock
Jakarta sudah sejak awal menjadi episentrum dari penyebaran virus corona di Indonesia. Namun hal tersebut kini telah berubah.
Pada hari Jumat (26/6/2020), pusat penyebaran virus corona di Indonesia berpindah ke Jawa Timur. Pada hari ini, tercatat pasien virus corona di Jawa Timur bertambah sebanyak 356 orang. Hal ini membuat jumlah pasien di Jawa Timur yang telah terkonfirmasi positif virus corona sebanyak 10.901 orang.
Di DkI Jakarta sendiri, tanggal 26 Juni 2020, pasien virus corona bertambah sebanyak 205 pasien. Total jumlah pasien positif virus corona di DKI Jakarta mencapai 10.796 orang.
Berdasarkan laporan dari media harian covid-19, pasien sembuh di Jawa Timur kini telah mencapai 3.236 orang. Namun, pasien meninggal di Jawa Timur juga telah mencapai 796 orang per tanggal 26 Juni 2020.
Dr. Sutrisno, ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) mengatakan jika tingginya angka pasien positif karena proses penularan di tengah masyarakat cukup cepat. " Virus ini menyebar dengan penularan berlipat-lipat," ucapnya.
Screening atau tes virus corona yang ada di tengah masyarakat memang semakin banyak, tentu itu hal baik agar lebih cepat dalam mendeteksi virus corona.
“ Screening lebih banyak cerminkan situasi riil. Kalau screening banyak tapi mengharapkan tambahan kasus positif tidak banyak maka itu tidak tepat. Screening makin luas akan menemukan banyak kasus,”ujar Sutrisno.
Menurut Sutrisno, kepatuhan masyarakat juga semakin berkurang dalam hal menerapkan protokol kesehatan. Contohnya seperti jarang memakai masker, acuh terhadap physical distancing, serta jarang cuci tangan. Hal tersebut ditunjukkan dari survei yang dilakukan pihak kepolisian dan gugus tugas.
" Iya betul, di jalan raya, di keramaian, tidak disipin, tidak jaga jarak. Banyak survei, mulai tim gugus tugas, polres, sepakat kalau tingkat kepatuhan rendah,” kata Sutrisno.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan kalau 70 persen masyarakat Surabaya masih tidak mematuhi untuk menggunakan masker jika bepergian. Presiden Jokowi pun meminta kepada Menkes Terawan Agus Putranto atau Kepala BNPB Doni Monardo untuk mengirimkan masker dalam jumlah besar ke Jawa Timur.
" Tadi yang disampaikan gubernur, 70 persen tidak menggunakan masker. Itu angka yang gede. Tolong Pak Menkes atau BNPB segera kirim masker ke Surabaya atau Jatim," ucap Jokowi di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya mengatakan kalau tingkat kepatuhan warga Surabaya Raya masih rendah.
Hasil dari survei FKM UNAIR mengatakan kalau hanya 30 persen masyarakat yang mau memakai masker di tempat ibadah serta masih ada 70 persen yang tidak memakai. Lalu ada 84 persen tidak mengindahkan anjuran physical distancing.
Tetap stay safe ya bagi kalian yang berada di Jawa Timur.