(c) Shutterstock
Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia dan aneka kehidupan di atas muka bumi. Tanpa keberadaan air, bisa dipastikan tak ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup. Berbicara tentang air, ternyata ada beragam jenis air yang bisa ditemukan seperti air sungai, air hujan, air laut, dan tentunya air tanah.
Kali ini mari mempelajari tentang salah satu jenis air yaitu air tanah yang memiliki peran penting salah satunya untuk menjaga ketersediaan dan keseimbangan bahan baku air bagi kebutuhan rumah tangga. Bila dipelajari lebih lanjut, sebagai salah satu sumber air, air tanah masih dibagi ke beberapa jenis.
Kalau diperhatikan secara fisik, memang jenis-jenis air tanah seperti tak bisa dibedakan alias tidak ada perbedaan. Namun apabila ditakar zat kimia yang terdapat di dalamnya, tentu ada beragam perbedaan yang dapat ditemukan. Jenis-jenis air tanah juga bisa dilihat dari letaknya. Meskipun sumbernya berbeda, tapi air tanah pun mempunyai tempat penampungan yang juga berbeda, tergantung jenisnya.
Dilihat dari definisinya sendiri, air tanah sebenarnya terdapat pada pori-pori atau celah bebatuan pada tanah. Umumnya dibentuk oleh proses air hujan, saat titik-titik air turun dan meresap ke dalam tanah kemudian jadilah air tanah. Selanjutnya, mari mengetahui lebih lanjut dan deail tentang jenis-jenis air tanah yuk!
Air tanah sendiri terbentuk dengan mengikuti siklus hidrologi yaitu ketika air hujan yang datang dari atmosfer menuju ke bagian bumi. Misalnya saja, rawa, danau, atau sungai untuk kemudian meresap ke dalam tanah. Awalnya, air tersebut akan meresap ke zona tak jenuh dan kemudian terus meresap hingga zona jenuh air. Itulah yang akan menjadi cikal-bakal air tanah.
Jika ditanya tentang apa saja kandungan yang ada di dalam air tanah, sebenarnya tergangung pada sistem aliran air tanahnya. Sedangkan sistem aliran air tanah sendiri ada tiga macam, yaitu sistem lokal, sistem antara, dan sistem regional. Untuk air tanah sistem lokal, unsur kimia yang dominan di antaranya HCO3, Ca, dan Mg. sedangkan untuk sistem antara, unsur kimia yang dominan dari air tanah ini adalah NaSP4 dan CI. Terakhir adalah sistem regional adalah Na dan CI.
Sekarang waktunya untuk mengetahui jenis-jenis air tanah beserta dan karakternya.
Jenis air tanah yang pertama adalah air tanah freatik yang asalnya dari lapisan dangkal dan tak terlalu jauh dari permukaan. Jenis air tanah yang satu ini termasuk yang paling mudah diperoleh apabila dibandingkan dengan jenis air tanah lain.
Bila dilihat dari secara fisik, air tanah freatik ini memang terlihat bening. Meski begitu, jenis air ini memiliki karakteristik yang unik di mana apabila tercemar bakal memunculkan kandungan zat kimia mangan dan besi yang tinggi. Untuk memperoleh jenis air tanah freatik ini, diperlukan penggalian setidaknya sembilan sampai 15 meter bila ingin dibuat menjadi sumur.
Jenis air tanah selanjutnya adalah air tanah artesis yang terletak paling dekat dengan lapisan permukaan tanah dan di lapisan kedap air pertama. Air tanah artesis juga biasa disebut dengan air tanah dalam dan terdapat pada kedalaman 80 sampai 30 meter dari permukaan. Menariknya, jenis air tanah ini bisa diminum langsung karena telah mengalami penyaringan sempurna. Jadi tak perlu khawatir, karena dipastikan telah terbebas dari segala macam bakteri.
Umumnya jenis air tanah artesis ini kerap dipakai untuk menanggulangi kekeringan pada musim kemarau yang panjang. Hal tersebut disebabkan air tanah artesis mempunyai debit air stabil yang menyebabkan butuh biaya cukup banyak untuk membuat sumur air tanah artesis. Apabila ingin mengambil air tanah artesis, dianjurkan untuk menggunakan pompa air khusus yang berkapasitas besar.
Dibentuk dari hasil proses intrusi magma di kedalaman tertentu, air tanah juvenile merupaan jenis air yang biasanya berada di kawasan dekat dengan gunung berapi. Tentang karakternya sendiri, jenis air tanah juvenil dikenal mempunyai kandungan belerang yang cukup tinggi apabila dalam proses menuju permukaan, ada lapisan batu belerang yang dilewati. Kemudian ketika sampai di permukaan, air tanah juvenile akan seketika membentuk jadi geyser atau air panas.
Jenis air tanah berikutnya adalah air tanah vados yang juga sering disebut dengan air tanah meteroit. Proses terbentuknya dari hujan yang mengalami kondensasi ketika berada di atmosfer. Kemudian ada juga percampuran debu meteor yang melesak pada lapisan atmosfer untuk kemudian habis pada lapisan tersebut.
Jenis air tanah vados ini memiliki kandungan debu meteor seperti kimia air berat (H3) sampai tritium. Sering disebut juga dengan air tua karena merupakan pencampuran debu pembakaran meteor dengan awan yang memiliki kandungan titik-titik air.
Terakhir, ada jenis air konat yang juga disebut dengan air purba atau air tersengkap karena terdapat di dalam bebatuan yang telah berumur ratusan hingga jutaan tahun. Berbicara tentang karakteristiknya, jenis air tanah konat memiliki kandungan garam yang lebih tinggi bahkan apabila dibandingkan dengan air laut. Menariknya, ketika terjebak di dalam batuan sedimen yang terdapat di sekitar gunung berapi, jenis air tanah ini akan mengalami proses mineralisasi yang sempurna.
Untuk mengetahui secara umum kualitas air tanah, ada banyak faktor yang mempengaruhi. Di antaranya geologi, iklim, vegetasi, dan beragam aktivitas manusia sendiri, termasuk limbah industri, rumah tangga, aktivitas pertanian dan juga pestisida. Untuk kualitasnya sendiri, bisa dilihat dari beragam indikator seperti pH atau keasaman air tanah, kandungan zat padat dan juga iOn dalam air tanah.
Sekarang sudah tahu bukan, berbagai jenis tanah dan karakternya?
