(c) Shutterstock
Musim hujan seperti sekarang, tentunya pernah menjumpai di berita atau melihatnya di social media bagaimana beberapa daerah di berbagai belahan dunia yang tandus dan kekeringan. Tahukah kamu jika fenomena tersebut salah satunya disebabkan oleh erosi tanah.
Tentunya kamu sudah tak asing dan sering mendengar kata erosi, bukan? Fenomena alam yang satu ini terjadi akibat permukaan tanah yang mengalami pengikisan oleh beragam faktor, seperti aktivitas air, angin, kemudian juga ulah manusia yang membawa pengaruh terhadap hilangnya unsur hara pada tanah, daya serap tanah terhadap air, dan lain sebagainya.
Pengikisan tanah juga bisa disebabkan oleh kegiatan beragam makhluk hidup seperti hewan yang membuat sarang atau liang. Namun tak menutup kemungkinan juga diakibatkan oleh pengaruh gravitasi. Saat itu terjadi, biasanya akan terjadi longsor.
Erosi tanah sebenarnya bisa terjadi secara alamiah atau pun akibat ulah manusia. Lebih jauh tentang beragam penyebab erosi tanah, berikut penjelasan lebih lengkapnya.
Erosi tanah sangat dipengaruhi memang oleh faktor iklim, seperti perubahan iklim, intensitas hujan, frekuensi badai, kecepatan angin, hingga suhu rata-rata sebuah daerah. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi dengan frekuensi yang juga sangat tinggi berpotensi terkena badai dan angin. Inilah yang berisiko besar menyebabkan terjadinya erosi.
Erosi tanah juga bisa terjadi akibat pengaruh kondisi geologis suatu daerah, seperti panjang dan kemiringan lahan atau tipe batuan dan sedimen. Perlu diketahui kalau semakin curam suatu area, biasanya energi air untuk mengangkut beragam material dalam tanah juga bakal semakin besar.
Berbicara tentang faktor biologis, ada beragam aspek yang dapat menyebabkan erosi tanah, seperti vegetasi, kondisi tanah, serta makhluk hidup yang tinggal di sana. Berikut penjelasan lebih lengkapnya!
Proses vegetasi yang baik dapat membantu untuk mengurangi kekuatan air hujan yang berpotensi menghancurkan tanah. Bisa dipahami memang jika vegetasi dapat dimanfaatkan sebagai pelindung tanah karena dapat mempertahankan partikel-partikel tanah agar tetap pada tempatnya. Dengan begitu, kemampuan tanah dalam proses penyerapan air pun tetap dalam kondisi terbaik.
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi terjadinya erosi tanah adalah kondisi tanah yang berbeda-beda. Perlu diketahui jika tanah itu memiliki sifat kimia dan fisik yang dapat menentukan mudah tidaknya tanah tersebut mengalami erosi.
Selain itu, harus diingat jika makhluk hidup juga memiliki peran yang besar terjadinya erosi tanah. Terlebih manusia yang melakukan eksploitasi hutan secara besar-besaran untuk membuka lahan baru atau hal lain.
Dilihat dari beberapa faktor di atas, selanjutnya untuk erosi tanah sendiri dibagi dalam beberapa jenis, berikut penjelasan lebih lengkapnya.
Sesuai namanya, erosi tanah yang satu ini pada dasarnya berupa percikan partikel-partikel tanah halus yang diakibatkan oleh tetes hujan pada tanah yang berada dalam kondisi basah. Tanda-tanda nyata erosi tanah yang juga disebut Splash Erosion ini dapat dilihat saat musim hujan di mana pada permukaan daun terdapat partikel tanah dan adanya batuan kerikil di atas lapisan tanah.
Kemudian jenis erosi kedua adalah Erosi Lembar atau Sheet Erosion yang memecah partikel tanah. Efeknya, erosi ini menghasilkan kenampakan yang bahkan terlihat seragam.
Selanjutnya adalah erosi alur yang menyebabkan munculnya alur-alur dengan kedalaman biasanya kurang dari 30 sentimeter dan lebar sekitar 50 sentimeter. Umumnya Riil Erosion ini terjadi pada tanah-tanah yang baru saja mengalami pengolahan.
Jenis erosi yang juga disebut Gully Erosion ini menghasilkan alur-alur dengan kedalaman lebih dari 30 sentimeter dan lebar lebih dari 50 sentimeter.
Melihat beberapa pengetahuan penting tentang erosi tanah di atas, bisa dipastikan kalau erosi tanah dapat menyebabkan lapisan atas tanah yang subur mengalami kerusakan. Imbasnya, lingkungan alam lain juga berpotensi mengalami kerusakan. Agar bisa menghindarinya, perhatikan yuk beberapa penyebab umum terjadinya erosi tanah.
Yang terpenting agar bencana alam tak terjadi, selalu jaga kondisi lingkungan agar tanah tak mengalami kerusakan dan erosi.