© Youtube.com/JKT48
Idol group fenomenal JKT48 sedang berada di posisi yang sulit. Pandemi COVID-19 yang tak kunjung mereda serta pemberlakuan kebijakan PSBB rupanya banyak mempengaruhi sister group AKB48 tersebut.
Berdiri sejak 2011, di tahun 2020 ini akhirnya JKT48 dihempas oleh kabar akan bubarnya grup tersebut.
Apakah benar begitu?
Melody Nurramdhani Laksani, mantan member JKT48 yang kini menjabat sebagat General Manager JKT48 pun memberikan penjelasannya dalam sebuah kesempatan di tayangan Rumpi TransTV.
Melody menegaskan bahwa situasi pandemi memang membuat segalanya menjadi semakin sulit untuk banyak pihak. Pun demikian JKT48 yang ternyata ikut terdampak.
" Memang dari awal PSBB itu kita udah nggak ada kegiatan berbulan-bulan, sedangkan kegiatan JKT48 itu sebenrnya banya. Hampir setiap hari kita ada teater, terus handshake event sebulan sekali, terus ada sirkus ke beberapa kota di luar Jakarta, konser, udah nggak bisa sama sekali," papar Melody.
Akibat kondisi yang semakin sulit dan kegiatan yang semakin sedikit, kondisi internal JKT48 pun menjadi tak keruan. Melody tak menampik rumor bubar karena hal tersebut ternyata justru datang dari petinggi JKT48.
" Dari stakeholder udah bilang, yaudah JKT48 bubar aja," tutur Melody.
Sebelumnya, lewat sebuah pengumuman yang disiarkan secara langsung di channel YouTube JKT48, Melody menuturkan bahwa efek pandemi COVID-19 telah membuat situasi sulit di tubuh JKT48 sejak bulan Maret.
" Oleh karena efek pandemi COVID-19 di Indonesia, kegiatan JKT48 jadi sangat sulit dijalankan sejak bulan Maret," ujar Melody.
" Grup ini mengalami kerugian yang sangat menyakitkan, sehingga kami ada di posisi yang sangat sangat sulit untuk bisa terus beroperasi," lanjutnya.
Kendati demikian, Melody menegaskan bahwa JKT48 masih tidak akan membubarkan diri. Ia menyebut bahwa pihak manajemen masih memiliki cara untuk menyelamatkan idol group yang bermarkas di fX Sudirman itu.
" Cara itu adalah dengan pengurangan jumlah member dan staf JKT48 agar grup ini tidak bubar. Hanya itu satu-satunya cara," tutur Melody.
Saat ini JKT48 memiliki 70 orang member termasuk yang masih berstatus sebagai siswa akademi, serta 50 orang staff. Meski berat, restrukturisasi adalah langkah satu-satunya yang akan diambil untuk menyelamatkan JKT48.
" Ini adalah keputusan yang sangat berat, tapi kami sudah tidak punya pilihan lagi selain membangun semuanya dari awal," ungkap Melody.
Semoga Melody bersama seisi JKT48 bisa terus bertahan dan berkarya di situasi sesulit apapun ya. Ganbatte!