© 2019 Https://www.diadona.id/alliedmobility.com
Disabilitas bukanlah menjadi penghalang untuk terus beraktivitas dan berkarya. Hal inilah yang dilakukan oleh Kate Stanforth, seorang balerina profesional yang tetap menggeluti passionnya meski berada di kursi roda.
Melansir dari merdeka (13/12), Sejak usia 8 tahun, Kate Stanforth telah bercita-cita menjadi seorang balerina dan berlatih dengan keras. Ia berlatih selama berjam-jam setiap akhir pekan sejak duduk di sekolah dasar.
Tapi, semuanya berubah saat ia berusia 14 tahun. Suatu pagi ia mendapati badannya tidak bisa digerakkan sama sekali. Hal itu berlanjut dan semakin memburuk hingga dokter mendiagnosis Kate dengan penyakit myalgic encephalomyelitis atau sindrom kelelahan kronis.
Kate mengungkapkan jika saat itu ia sampai merangkak dan tidak punya energi untuk berjalan karena berasa sangat lelah. Selain itu, Kate juga pernah mengungkapkan jika ia pernah berada di titik kelelahan parah hingga tidak bisa berjalan, terbaring di kasur, bahkan sampai lumpuh.
Meskipun sesekali kondisinya bisa membaik dan berjalan normal, tapi hal itu tidak bertahan lama sampai ia lelah, terjatuh dan harus memakai kursi roda lagi. Karena keadaan inilah, dulu Kate sempat berpikir akan meninggalkan dunia tari yang telah menjadi passionnya karena keadaanya yang semakin memburuk.
Namun, dukungan yang besar dari keluarganya membuat Kate tidak menyerah dan terus menari. Selama sakit, Kate terus berlatih dengan giat di atas kursi roda sepulang sekolah dan selama akhir pekan.
Saat ini, Kate bergabung dalam komunitas International Dance Teachers Associations, sebuah komunitas dimana penari profesional berkumpul. Tapi, sebagai seorang difabel tetap saja ia banyak mendapatkan perlakuan yang berbeda.
" Saya ingin memunjukkan jika orang difabel juga bisa eksis di dunia tari. Saya ingin memberi gambaran pada semua orang bahwa saya sangat bahagia bisa menari di atas kursi roda," ungkap Kate.
Hingga saat ini di usianya yang menginjak 25 tahun, Kate telah dipercaya menjadi seorang guru balet di Northumberland, Inggris. Selain itu, ia juga mendirikan lembaga amal 'Project Parent' yang mana memiliki misi untuk memberikan hadiah pada orang tua dan anak-anak yang berada di rumah sakit saat perayaan hari Natal di Inggris.