© Emergency-vets.com
Rasa kecewa dan emosi sesaat kadang membuat seseorang tak bisa berpikir dengan jernih. Bahkan, tak jarang melakukan aksi nekat hingga harus meregang nyawa.
Seperti halnya yang terjadi pada seorang siswa SMK di Sulawesi Selatan ini. Siswa berinisial YS ini nekat minum racun hama karena kecewa karena pacarnya berulangkali menolak untuk bertemu orangtuanya.
Melansir dari liputan6.com, YS adalah seorang siswa sekolah menengah kejuruan di Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Siswa SMK ini nekat akhiri hidup karena kecewa sang kekasih menolak bertemu orangtuanya.
" Iya, betul kejadiannya kemarin," terang Kapolres Luwu, AKBP Fajar Dani yang dikutip dari Liputan6.com.
Sesaat sebelum pelajar berusia 17 tahun ini nekat menenggak racun hama, ibu YS sempat mendengar sang anak mengancam pacarnya lewat telepon. YS menganccam ia akan minum racun jika pacarnya itu tak datang ke rumahnya.
" Orang tuanya sempat dengar dia (YS) menelepon, katanya dia akan minum racun kalau pacarnya tak datang," sambung Fajar.
Mendengar ancaman yang dilontarkan sang anak, ibu YS langsung menyembunyikan semua racun hama yang ada di sekitar rumahnya. Tapi sayangnya, masih ada satu bungkus racun yang tertinggal. Racun itulah yang akhirnya digunakan YS untuk mengakhiri hidup.
Fajar mengungkap sang ibu memergoki YS menenggak racun sekitar pukul 10.00 WITA saat memasuki dapur. Sontak, melihat hal itu ibu YS langsung berteriak minta tolong melihat putranya terkulai lemas karena racun yang bereaksi cukup cepat.
Sejumlah warga juga sempat berusaha mengeluarkan racun yang ada di tubuh YS dengan menekan perutnya. Tapi, tetap saja YS tak sadarkan diri. Melihat hal ini, warga pun melarikan YS ke puskesmas terdekat. Sayangnya, nyawa pelajar SMK ini sudah tak bisa tertolong lagi.
" Menurut orangtua dan keluarga korban, mereka sepakat bahwa rencananya korban akan dimakamkan pada hari Senin tanggal 21 Desember 2020," ucap Fajar.
Orangtua YS mengaku ikhlas atas kepergian anaknya dan tak akan menuntut siapapun, termasuk pada keluarga kekasih korban.
" Pihak keluarga ikhlas. Bagi mereka ini sudah takdir," pungkasnya.
Saat emosi memang lebih baik kita menenangkan diri lebih dulu ya dan bila dirasa menghadapi masalah yang berat, akan lebih baik jika kita bercerita dengan orang terdekat. Semoga kejadian ini bisa jadi pembelajaran bagi kita semua, ya.