© Kompas.com
Pandemi corona memang membawa banyak hal yang nggak kita duga. Salah satunya bagi turis asal Rusia bernama Marat Minnubaev yang terebak di Bali ini. Karena pandemi corona dan kehabisan uang, Marat terpaksa tak bisa pulang dan harus hidup menggelandang di Bali.
Melansir dari kompas.com, Marat sudah sebulan terakhir hidup menggelandang dan tidur dengan beralaskan tikar di lapangan sekitar bandara I Gusti Ngurah Rai.
Turis asal Rusia ini diamankan satpol PP karena melanggar Perda Badung Nomor 7 tahun 2016 tentang Ketertiban Umum.
Marat mengaku dirinya memilih tinggal di lapangan karena nggak ada uang. Untuk makan sehari-hari pun, ia mengandalkan bantuan dari warga setempat.
Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Kerta Suryanegara mengatakan Marat sebelumnya berangkat dari Dubai, Riau dan tiba di Bali pada 22 Maret 2020.
Karena adanya pandemi corona, Marat jadi tak bisa pulang karena tak ada penerbangan ke Rusia. Akhirnya, turis yang mengaku sebagai backpacker ini memilih tinggal di lapangan.
Berdasarkan catatan paspornya diketahui Marat sudah melancong ke Singapura, Malaysia, Kamboja, dan Thailand sebelum datang ke Indonesia.
" Awalnya jalan-jalan (di Bali), karena enggak punya uang ya tidur di sana," kata Marat yang dilansir dari Kompas.
Menurut Humas Kanwil Kemenkumham Bali, I Putu Surya Dharma, saat ini Marat masih diamankan di Rumah Detensi Ngurah Rai dan sedang menunggu jadwal deportasi.
Surya mengungkapkan pihaknya sduag berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Rusia di Bali mengenai kasus Marat ini. Ia mengatakan meski Marat tak melanggar izin tinggal di Bali, pria berusia 36 tahun ini terpaksa ditindak karena melanggar perda.
Semoga masalah Marat bisa lekas selesai ya. Gimana nih kalau menurut kamu, guys?