Kemurahan Hati Seorang Biksu , Bantu 100 Lebih Bayi Terlantar demi Selamatkan Masa Depannya

Reporter : Firstyo M.D.
Jumat, 6 Maret 2020 18:07
Kemurahan Hati Seorang Biksu , Bantu 100 Lebih Bayi Terlantar demi Selamatkan Masa Depannya
Kisah seorang biksu yang membantu anak-anak terlantar ini sungguh inspiratif.

Memutuskan untuk menjadi seorang biksu dalam agama Budha berarti harus siap untuk mendedikasikan hidup bagi orang lain. Itulah yang sudah ditunjukkan oleh biksu asal Thailand berikut.

Diberitakan oleh Sin Chew Daily, seorang biksu bernama Long Po telah menolong lebih dari 100 bayi yang terlantar di jalanan. Dia telah melakukan hal tersebut selama 20 tahun terakhir.

Nggak cuma membawanya ke tempat yang lebih baik, Long Po juga merawatnya bak anak sendiri. Dia memberi anak-anak yang ditolong dengan fasilitas dasar, pendidikan adalah salah satunya.

1 dari 2 halaman

Long Po memulai itu semua pada 20 tahun lalu saat dia bertemu dengan seorang anak yatim piatu berumur lima tahun. Nggak cukup sampai situ, si anak juga mengidap penyakit mental dan mengalami hidup yang susah. Kondisi tersebut membuat Long Po tergerak untuk menolongnya.

Setiap melihat bayi dan anak kecil yang terlantar atau kesusahan, Long Po selalu tidak tega karena teringat pada kesusahan yang dialaminya semasa kecil dulu.

Long Po tumbuh besar di keluarga yang tidak kuat secara finansial. Ibunya membesarkan dia bersama dua saudara lainnya. Si ibu mengorbankan waktunya untuk beribadah ke kuil untuk mencari nafkah dan merawat anak-anaknya.

Semua perjuangan tersebuut dilakukan demi menyekolahkan Long Po dan saudara-saudaranya.

Masih teringat jelas di memori Long Po bekal makanan yang dia bawa saat pergi ke sekolah, yakni satu telur dadar yang dibagi empat bersama saudara-saudara dan ibunya.

2 dari 2 halaman

Biksu yang membantu anak-anak terlantar

Perjuangan sang ibu berbuah manis. Kuil tempat Long Po mengabdi sekarang adalah kuil yang di dalam proses pembangunannya terdapat kontribusi sang ibu. Ibu Long Po memiliki tanah warisan seluas 3 hektar. Bagian tanah seluas 1 hektar disumbangkan untuk untuk mendirikan kuil, sementara 2 hektar sisanya dijual. Uangnya sendiri digunakan untuk membiayai pembangunan kuil.

Kisah ini menjadi pemberitaan yang besar di Thailand sana. Banyak pihak memuji dedikasi dan kebaikan yang sudah dilakukan Long Po selama 20 tahun terakhir.

Long Po sendiri berharap agar semakin banyak orang yang tertulari untuk ikut berbuat baik. Setidaknya agar mereka nggak perlu mengalami kesulitan seperti yang dirasakannya di masa lalu.

Balas dendam pada kesulitan di masa lalu dengan berbuat baik memang pilihan yang bagus. Terima kasih atas tauladanmu, Long Po!

Beri Komentar