Sumber: © DPR RI (dpr.go.id)
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan kepeduliannya terhadap kesejahteraan para petani. Mengingat Indonesia merupakan negara agraris, pertanian merupakan jantung ketahanan pangan bangsa.
Karenanya, Puan mendorong kesejahteraan pertanian Indonesia. Menurutnya, pertanian yang sejahtera akan menciptakan petani yang bahagia. Lebih lanjut, Puan terus ingin mengumpulkan aspirasi para petani dengan mengunjungi dan berdiskusi langsung mengenai keluhan dan kebutuhan masyarakat petani.
Mantan Menko PMK tersebut juga mengayomi petani untuk lebih maju bersama teknologi. Teknologi akan memudahkan para petani untuk menambah produktivitas hasil pertanian. Jika produktivitas naik, Puan meyakini kesejahteraan petani juga akan meningkat.
Berikut ini sederet kepedulian Puan Maharani terhap kesejahteraan Petani.
Salah satu yang menjadi kendala pertanian adalah hujan dan cuaca ekstrem yang bisa membuat gagal panen. Melalui DPR RI, Puan Maharani meminta Pemerintah untuk memberikan bantuan kepada para petani yang gagal panen mulaid dari persawahan hingga perkebunan yang terendam banjir.
“ Pemerintah harus bisa mengatasi persoalan gagal panen yang dialami petani di sejumlah daerah. Mereka bukan hanya mengalami pengurangan keuntungan, tapi bahkan ada juga yang merugi karena sawah dan kebunnya terendam banjir,” kata Puan dalam keterangan persnya yang diperoleh Parlementaria.
Tak hanya itu, sejumlah pertanian buah dan sayur juga ikut terancam gagal panen karena terendam banjir. Terlebih, banjir dan kondisi lahan yang lembab juga meningkatkan pertumbuhan organisme pengganggu tumbuhan atau OPT serta penyakit tanaman lainnya. Karena itu, Puan meminta beberapa daerah yang sempat gagal panen untuk diberi bantuan.
Ketua DPR RI ini juga berkomitmen mengupayakan insfrastruktur untuk menunjang pembuatan pupuk organik. Bahkan, ia turut serta menghadiri kegiatan penghijauan di Kabupaten Tapanuli Utara September, 2022 lalu.
Puan pun mengajak masyarakat untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasi. Salah seorang warga berharap agar mendapat fasilitas pengolahan pupuk organik karena diakuinya kesulitan mendapat bantuan pupuk di desa mereka. Oleh sebab itu, satu-satunya solusi yang mereka kembangkan ialah pengolahan pupuk kandang dengan mengolah kotoran hewan.
Menyambut aspirasi masyarakat tersebut, Puan ikut mengusahakan bantuan insfrastruktur yang memadai bagi petani setempat. Terlebih, hal ini akan menunjang pariwisata setempat yang lekat dengan Danau Toba.
Beberapa waktu lalu, Puan Maharani melalukan kunjungan ke petani sawah yang ada di Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Puan Maharani juga mengajak petani, khususnya kalangan milenial untuk melek teknologi guna meningkatkan produktivitas pertanian. Mengajak petani milenial untuk berdiskusi, Puan menekanankan pentingnya pertanian digital yang kini tengah dilirik untuk dikembangkan karena dapat membantu para petani.
Lebih lanjut, Puan memuji diciptakannya aplikasi berbasis website sebagai marketplace beberapa produk pertanian yang diinisiasi Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman. Aplikasi tersebut merupakan wadah bagi petani dan calon pembeli bisa bertemu secara daring.
“ Website itu contoh baik penggunaan teknologi untuk membantu para petani. Perlu diperbesar lagi jangkauannya dan diperlengkap fitur-fiturnya. Petani memang perlu melek teknologi,” ungkap politisi PDI-Perjuangan itu.
Tak hanya sekedar mengunjungi petani, Puan juga turut serta memberikan bantuan bagi kelompok Pertanian Sendangmulyo. Bantuan tersebut berupa 20 hand tractor, 20 pompa air, 1000 bibit, dan 100 paket sembako bagi para petani setempat.
“ Sebab tangan mereka yang memberi makan kita semua. Kita perlu secara bergotong royong menghasilkan solusi-solusi lebih menyeluruh atas berbagai masalah klasik pertanian. Seperti soal harga pupuk yang tinggi, harga jual dan harga beli, antisipasi gagal panen, dan sebagainya,” tutur Puan.
Puan turut didampingi oleh Bupati Sleman dan aparat desa setempat menyerahkan bantuan kepada para petani. Harapannya, bantuan tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan memudahkan para petani.
Tak hanya di Yogyakarta, Puan juga ikut meninjau lahan pertanian dan mendengarkan permasalahan para petani di Provinsi Lampung. Tak tanggung-tanggung, ia ikut menanam singkong bersama 30 petani Desa Ujung Gunung Udik, Kecamatan Menggala.
“ Nanam singkong ternyata tidak mudah ya. Kelihatannya mudah. Tapi harus dilihat di batang bibit, ada matanya tidak,” kata Puan. Adapun singkong yang ditanam Puan adalah varietas sekoci, singkong jenis untuk industri. Singkong tersebut akan siap panen dalam 7 bulan untuk diolah di pabrik tepung tapioka.
Puan pun mendengarkan keluhan para petani yang mengaku kesulitan mendapat pupuk. Karenanya, banyak petani yang mulai beralih menggunakan pupuk organik, khususnya kompos. Namun, mereka membutuhkan alat yang memadai untuk membuat pupuk tersebut. Mendengar hal tersebut, Puan pun mengawal bantuan untuk petani Tulang Bawang tersebut.
“ Pertanian adalah hidup matinya sebuah bangsa. Sebagai Ketua DPR RI, saya akan memperjuangkan aspirasi Bapak/Ibu sekalian di DPR RI agar diperjuangkan di komisi terkait,” imbuh perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
“ Indonesia memerlukan regenerasi petani. Anak muda jangan sampai tidak mau jadi petani,” sambung mantan Menko PMK itu.
Sumber: (dpr.go.id)