© Instagram.com/@tsamaradki
Tsamara Amany belum lama ini berkesempatan untuk hadir di Podcast Deddy Corbuzier sebagai bintang tamu. Pada kesempatan itu pula, mantan politikus yang memilih keluar dari PSI tersebut sempat beberkan pengalaman 5 tahun terjun di dunia politik.
Pahit manis Tsamara hadapi selama bergabung dalam partai, namun ada beberapakejadian kurang mengenakkan yang pernah ia terima. " Biasa, aku sudah berpolitik dari muda banget gitu, dan selama 5 tahun dalam politik itu sudah mengalami semuanya. Sudah biasa dikatain, diancam mau dibunuh, diintimidasi ketika nyaleg, dilecehkan karena perempuan" kata Tsamara kepada Daddy.
Bukan tanpa alasan, Tsamara Amany akui ia punya latar belakang kuat memilih keluar dari PSI. Yap, ia bermaksud untuk bisa mengekplor lebih jauh berbagai pengalaman di luar politik dan ingin menyampaikan isu-isu tentang perempuan.
" Karena aku ngerasa butuh tantangan baru, butuh preferensi personal, aku pengen ngerjain projek di luar partai politik, pengen fokus ke isu-isu perempuan. Dan itu bener, maksudnya aku sedang tidak berbohong" lanjut Tsamara.
Berbicara mengenai perempuan, Tsamara juga turut menyampaikan pendapatnya tentang relasi yang wajib dimiliki antar sesama gander. " Menurut aku yang paling penting itu adalah masalah kesempatan. Selama kesempatannya ada, baik perempuan atau laki-laki memilih jadi apapun itu bukan jadi masalah" papar Tsamara.
Menurut Tsamara, ada semacam dua ekstrem dalam melihat relasi antara perempuan dan laki-laki. Ekstrem yang satu mengatakan kalau perempuan dikodratkan untuk di rumah (dapur, sumur, kasur) 100 persen. Tapi ada ekstrem yang lain mengatakan bahwa perempuan jangan jadi ibu rumah tangga, terlebih jika miliki background pendidikan tinggi.
Berkaca dari kedua ektrem tersebut, Tsamara Amany berpendapat kalau keduanya sama-sama salah. " Karena yang terpenting itu bukan masalah orang itu jadi apa, tapi yang terpenting adalah apakah ada kesempatan dan dia bisa memilih" jelas Tsamara Amany.
Lebih jauhnya, semua itu adalah berbicara tentang pilihan. Apakah kita sebagai perempuan memilih untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, menjadi politikus. " Yes, kalau seseoang memilih menjadi ibu rumah tangga, yaudah its so big! Yang penting kita memberikan suport yang baik untuk dia, kalau sampai misalnya ada relasi-relasi yang nggak baik dia bisa financial independent kalau aku tuh pengennya kayak gitu" lanjut Tsamara.
Lihat video lengkapnya di sini!