Kisah Guru Honorer Elvira, Hanya Digaji Rp 200 Ribu sampai Harus Berjualan Kemiri untuk Biaya Hidup

Reporter : Devi Puspitasari
Senin, 10 Agustus 2020 10:30
Kisah Guru Honorer Elvira, Hanya Digaji Rp 200 Ribu sampai Harus Berjualan Kemiri untuk Biaya Hidup
Meski sudah mengajar selama sembilan tahun, Elvira hanya mendapat gaji Rp 200 ribu.

Meski sudah mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa, nyatanya masih banyak gaji guru honorer yang belum bisa dikatakan layak. Hal ini juga dirasakan seorang guru honorer di NTT yang bernama Elvira Nawu.

Meski sudah mengajar hampir sembilan tahun lamanya, ia hanya mendapat gaji Rp 200.00 per bulannya dan terpaksa sambil berjualan kemiri untuk memenuhi kebutuhan hidup.

1 dari 4 halaman

Mengabdi selama hampir 9 tahun

Melansir dari kompas.com, sudah hampir sembilan tahun Elvira mengabdi menjadi seorang guru honorer dengan gaji hanya Rp 200.000 per bulan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan kedua anaknya, ia terpaksa harus berjualan kemiri di sela-sela waktunya mengajar. Meski begitu, melihat murid-muridnya cerdas menjadi motivasi dirinya.

" Saya termotivasi untuk mencerdaskan anak bangsa. Walaupun upah yang diterima tak sesuai dengan apa yang saya kerjakan selama ini," terangnya.

2 dari 4 halaman

Gaji belum dibayar sejak 2018

Elvira saat mengajar murid-muridnya

Sudah hampir sembilan tahun ia mengabdi sebagai seorang guru honorer di SDI Ajang, Flores, NTT. Meski jam mengajarnya cukup tinggi, gaji yang diterimanya jauh dari kata layak. Apalagi saat ini dirinya memiliki dua orang anak.

" Saya sudah mengajar di SDI Ajang sejak 1 Oktober 2011. Saya mengajar selama 26 jam per minggu. Gaji saya Rp. 200.000 per bulan dari komite sekolah," jelas Elvira.

Mirisnya, sudah sejak tahun 2018 ibu dua anak ini tak menerima gaji tersebut. Elvira hanya menerima tambahan penghasilan (tamsil) dari Pemda Manggarai Timur sebesar Rp 500 ribu per bulan.

3 dari 4 halaman

Berjalan melewati sungai dan hutan

Sayangnya, tamsil ini pun waktu pencairannya tak pasti karena sifatnya yang sebagai tambahan. Bahkan, Elvira pernah menerima tamsil setelah delapan bulan dan itu pun tak penuh, hanya tiga bulan pertama.

Pandemi covid-19 juga tak meruntuhkan semangat dirinya. Elvira tetap semangat mendatangi rumah-rumah muridnya membagikan ilmu yang ia punya.

Tak mudah, ia harus berjalan kaki sejauh tiga kilometer dan melewati hutan serta sungai untuk bisa sampai ke rumah murid-muridnya.

4 dari 4 halaman

Sambil Berjualan kemiri

Elvira selama ini tinggal bersama orangtuanya yang bekerja sebagai petani. Untuk memenuhi kebutuhan, ia membantu berjualan kemiri. Setiap harinya, ia harus berjalan belasan kilometer sambil memikul kemiri.

Di bulan kemerdekaan ini, ia mengutarakan kritikannya pada pemerintah terkait gaji guru honorer yang jauh dari kata layak.

" Bulan ini bangsa Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan ke-75 tahun dengan tema Indonesia Maju. Tetapi nasib guru honorer belum merdeka," ucapnya.

Semangat terus ya untuk Bu Elvira.

Beri Komentar