© Liputan6.com
Masa pandemi corona seperti sekarang, tak sedikit membuat masyarakat Indonesia hidup dalam kesusahan. Bantuan dari pemerintah maupun pihak lainnya menjadi salah satu hal yang sangat diharapkan bagi sebagian warga terdampak.
Tapi, hal ini justru berbeda dengan petani asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah bernama Bambang. Ia dan istrinya Siswati memilih untuk menolak BLT dari pemerintah karena merasa masih mampu meski Siswati sendiri sedang menderita kanker otak.
Dilansir dari liputan6.com (27/05/2020), pasangan ini merupakan warga Dukuh Jagong RT11 RW 03, Desa Pengkoljagong Kecamatan Doplang, Kabupaten Blora. Sebenarnya, melihat kondisi tempat tinggalnya, keluarga Bambang tergolong sebagai keluarga tak mampu seperti pada umumnya.
Rumahnya pun kecil dan berlantaikan tanah. Dindingnya juga bukan terbuat dari tembok melainkan papan kayu. Meja dan kursi tamu yang dimilikinya nampak sangat sederhana dengan cat warna cokelat yang mulai memudar.
Ruang tamunya pun bercampur jadi satu dengan tempat tidur. Kondisi dipan tempat sang istri berbaring juga tak kalah memprihatinkan. Kasur yang dipakainya sudah mulai lusuh dan hanya diberi alas sprei seadanya.
Hari Kamis lalu (21/5), keluarga ini dikunjungi oleh Wakil Bupati Blora Arief Rohman. Ia mengaku bersimpati dengan keluarga Bambang karena berjiwa besar untuk mundur dari daftar penerima BLT Dana Desa.
Sebelumnya, dengan kesadaran diri Bambang sudah menandatangani surat pernyataan tertulis bermaterai yang menyatakan dirinya mundur dari daftar penerima BLT. lalu, ia menyerahkannya pada Kades Pengkoljagong Sugiyono.
Bambang merasa dirinya masih bisa bekerja dan ia berharap bantuan untuknya bisa diberikan pada orang lain yang lebih membutuhkan.
“ Kami masih bisa kerja Pak. Istri saya juga menyetujui, sehingga lebih baik kami mundur dari daftar penerima bantuan itu. Supaya bisa diberikan kepada orang lain yang lebih berhak dan sudah tidak bisa bekerja,” kata Bambang yang dilansir dari Liputan6.
Kondisi sang istri juga tampak lemah dan sedang berbaring di dipan saat Arief Rohman menjenguk keluarga ini. Siswati sendiri sudah mengidap kanker otak sejak satu tahun yang lalu.
“ Memang istri saya sedang sakit, sudah satu tahunan. Sudah pernah berobat ke Solo. Tapi sekarang berhenti karena memang kondisinya sedang seperti ini, wabah di mana-mana jadi ya di rumah saja dulu,” lanjutnya.
Arief Rohman sangat mengapresiasi kegigihan Bambang dan sang istri. Meski dalam kondisi yang terbilang sulit, keduanya masih cukup mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari meski di tengah pandemi.
“ Kemarin saya dapat kabar dari teman bahwa ada warga Pengkoljagong yang mundur dari BLT Dana Desa, sehingga kita tinjau dan ternyata Pak Bambang ini semangat kerjanya top. Masih giat bertani, sebagai penarik mesin traktor,” kata Arief.
Arief pun mendoakan agar semua urusan keluarga Bambang baik pekerjaan maupun kesehatan sang istri bisa dilancarkan. Semoga saja apa yang didoakan pak Arief bisa terkabul ya, Amin.