© News.okezone.com/ Sindonews
Berada di bawah garis kemiskinan dan mengalami kelumpuhan nampaknya menjadi cobaan berat yang harus dipikul kakek Parni. Kakek asal Kota Palembang ini mengalami kondisi yang memprihatinkan dan terpaksa harus hidup seorang diri di gubuknya.
Melansir dari okezone.com, tak hanya megalami kelumpuhan, penglihatan kakek Parni saat ini juga mengalami gangguan. Akibat kondisinya inilah, ia hanya bisa berdiam diri di dalam sebuah gubuk yang berukuran 2x3 meter.
Mirisnya, kondisi ini harus dilalui kakek Parni seorang diri karena sanak keluarganya meninggalkan dirinya. Karena tak bekerja, untuk makan sehari-hari ia mengandalkan pemberian dan belas kasihan tetangga.
Untungnya, kisah pilu yang dialami kakek berusia 70 tahun ini terdengar oleh Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda. Segera, ia mengunjungi kediaman kakek Parni yang ada di jalan Abi Kusno Cokro Suyoso, Lorong paiman, Kecamatan Kertapati, Palembang.
Saat Fitri dan sejumlah tim medis berniat membawa sang kake ke RSUD Bari dan kemudian ke panti jompo untuk dilakukan perawatan, awalnya sang kakek sempat menolak. Pilunya, kakek Parni seakan tak ingin hidup lagi. Bahkan, sempat terucap kalimat bahwa ia ingin disuntik mati saja.
Beruntung, setelah dipaksa oleh beberapa tim kakek Parni akhirnya bisa dibawa ke rumah sakit. Fitri juga memastikan kakek Parni akan dirawat dengan baik kedepannya.
“ Saya pastikan jaminan kesehatan seluruh warga Palembang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Palembang,” kata Fitrianti yang dilansir dari Okezone.
Selain itu, ia mengimbau RT, lurah, maupun camat setempat untuk segera melapor jika ada warganya yang dalam kondisi kesulitan.
" Lapor jika warganya mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan dan butuhkan bantuan dari Pemerintah Kota Palembang,” lanjutnya. Semoga kakek Parni selalu dalam keadaan sehat ya dan bisa hidup lebih layak kedepannya.