© Kitabisa.com
Manusia hidup bergantung satu sama lain. Sebab, manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Meski sekarang banyak yang menghabiskan waktu untuk pribadi, tak sedikit dari mereka yang untuk saling membantu satu sama lain, bahkan meskipun kondisi mereka sendiri kekurangan.
Sebagai contohnya adalah Pak Amos Yeninar yang berada di Nabire, Papua ini. Dirinya hanyalah seorang tukang ojek. Namun, dia dengan senang hati membangun panti rehabilitasi untuk anak-anak pecandu aibon dan narkoba.
Sebelumnya, Pak Amos divonis oleh dokter untuk hidup tak lama lagi. Namun semangatnya untuk hidup begitu besar. Dia kini menampung dan merawat sejumlah 20 anak terlantar di Nabire, yang sebelumnya sejumlah 90 orang. Jumlah berkurang karena rumah singgah tersebut sempat kebakaran.
" Saya tidak menyangka kalau dokter memvonis akan meninggal dikarenakan penyakit paru-paru yang saya idap kala itu. Dari situlah saya mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berdoa dan rutin membaca alkitab," ujarnya.
Pak Amos pun kemudian rutin beribadah mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohan sejak tahun 2016. Mulai dari situ, kondisi fisik maupun mentalnya mulai membaik. Tahu akan perubahan, Pak Amos pun mulai melayani Tuhan.
Pak Amos tinggal di kamar kos sederhana dengan istri tercintanya. Untuk bertahan hidup sehari-hari, Pak Amos mengandalkan motor bekasnya untuk menarik ojek
Divonis tak lama lagi hidup, mimpinya kini begitu sederhana. Ia hanya ingin menyelamatkan mereka anak-anak terlantar di jalananyang sudah terlanjur kecanduan aibon dan narkoba agar lebih sehat dan bahagia.
" Anak-anak seperti mereka tak seharusnya tinggal di jalanan, tak seharusnya hidup bergantung pada lem aibon."
Meski hidup dengan segala keterbatasan, hati Pak Amos begitu mulia untuk menjadikan anak-anak pecandu lebih baik lagi. Jika kalian ingn berdonasi untuk mewujudkan mimpi Pak Amos yaitu membangun panti rehabilitasi, bisa klik link ini ya!
Terima kasih orang baik!