© Https://www.instagram.com/elsyandria/
Hidup memang bisa begitu berat apalagi jika hanya bisa berbaring di tempat tidur karena kondisi tubuh yang tidak memungkinkan. Itulah yang dialami oleh seorang pria bernama Jabarudin.
Selama 18 tahun lamanya, dia hidup serba keterbatasan karena cacat fisik dan hidrosefalus yang dia alami. Hidrosefalus ini adalah penumpukan cairan di dalam otak yang menyebabkan pembesaran kepala.
Dia dirawat oleh nenek dan kakeknya di sebuah gubuk sederhana. Sedangkan, orang tua Jabarudin mengurus tiga adiknya yang masih kecil dan sesekali mereka akan datang menjenguk anak pertama mereka ini.
Meski hanya bisa berbaring di tempat tidur, tetapi kakek dan nenek begitu menyayangi Jabarudin. Dia dirawat dan dibesarkan dengan penuh kasih dan keikhlasan oleh kakek dan neneknya meski hidup dalam kemiskinan.
Rumah yang ditinggali oleh mereka ini pun bukan milik sendiri. Bangunan ini milik orang lain yang bisa mereka tinggali karena sambil menjaga dan merawat kebun singkong yang dimiliki oleh pemilik tanah tersebut.
Meski sudah dewasa, tetapi Jabarudin hanya bisa makan bubur sun dan air putih karena kondisi yang dia alami ini. Nenek dan kakek pun perlu menyiapkan beberapa kebutuhan seperti pampers dan juga obat-obatan.
Kisah tentang Jabarudin ini dibagikan oleh seorang pengguna Instagram yaitu @elsyandria. Berikut ini unggahannya.
View this post on Instagram
Bersama Sayap Hati, Elsya menggalang donasi untuk diberikan pada Jabarudin. Pada tanggal 27 Mei kemarin, Elsya menyampaikan donasi yang terkumpul sebanyak 50 juta rupiah pada keluarga Jabarudin. Semoga uang tersebut bisa digunakan untuk membangun rumah yang layak dan juga untuk memenuhi kebutuhan Jabarudin lainnya.