© Kitabisa.com
Namanya adalah Mbah Jariman, seorang kakek yang usianya sudah sangat senja yaji 74 tahun. Namun di usianya yang sudah tak muda lagi itu ia harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Jadi, tiap harinya kakek 74 tahun berjualan cendol keliling dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Tubuhnya yang tua itu sebetulnya sudah tidak seharusnya bekerja sedemikian keras.
Namun mbah Jariman sepertinya tidak terlalu mempedulikan hal itu, ia tetap gigih bekerja demi cukupi kebutuhannya dengan sang istri.
Dalam berjualan cendol sehari-hari, kakek 74 tahun tersebut menjajakan dagangannya dengan berkeliling desa sambil menuntun sepedanya tersebut. Ia berjualan mulai pagi atau siang hari hingga menjelang petang.
Seiring bertambahnya usia dan menurunnya kondisi fisik, Mbah Harima kini tak lagi kuat menggowes sepedanya. Bahkan menuntun dagangannya ia sudah merasa sangat berat.
Dalam satu hari berjualan cendol keliling, jerih payah Mbah Jariman setidaknya menghasilkan uang 40 ribu rupiah. Meskipin demikan ia sangat bersyukur masih bisa pulang dengan membawa rezeki.
Namun, terkadang ada saat di mana dagangan yang Mbah Jariman tersebut tidak habis terjual. Ketika sudah demikian, Mbah Jariman dengan sukarela membagikan dagangannya tersebut kepada orang, terumtam kepada anak kecil yang tidak punya cukup uang untuk jajan.
Mbah Jarima hidup berdua dengan sangustri di sebuah tempat tinggal yang sangat sederhana. Mbah Jariman yang masih gigih bekerja hingga di usianya yang sekarang ternyata ia menyimpan harapan besar dengan sang istri.
Dari hasil bekerjanya tersebut selian untuk memenuhi kebutuhan dan berbagi dengan yang lain, Mbah Jariman dan istrinya memiliki impian pergi ke Mekkah.
Sungguh mulia sekali jiwamu, kakek. Semoga selalu diberikan kesehatan hingga semua harapan terwujud.
Untuk yang ingin membantu Mnah Jariman dan sang istri bisa kunjungi laman berikut.