Kisah Pilu Kuli Bangunan, Dipandang Sebelah Mata dan Suka Dicaci Maki

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Rabu, 14 Oktober 2020 19:27
Kisah Pilu Kuli Bangunan, Dipandang Sebelah Mata dan Suka Dicaci Maki
Sedih banget~

Belakangan ini, demo berlangsung dimana-mana. Hal ini dikarenakan Omnibus Law yang menurut mereka kurang tepat. Demo pun diisi oleh berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa, tukang ojek, dan buruh-buruh lainnya. Tapi ternyata, sepertinya ada yang tetap diam dan menerima keadaan.

 

1 dari 4 halaman

Tak Ada yang Memihak

Hal ini tersampaikan oleh akun Facebook Papahe Nokk Risma Lagimerana. Diakun tersebut, tertulis curahain hati tentang mereka yang berprofesi sebagai seorang kuli bangunan. Ketika banyak pihak yang demo, kuli bangunan tidak pernah demo.

Foto Kuli Bangunan

" Kami buruh yang gak pernah demo, karena kami sadar gak ada peraturan yang pernah condong ke kami."

2 dari 4 halaman

Dihina dan Dicaci, Dipandang Sebelah Mata

Lanjut, curahan tersebut mengatakan bahwa mereka suka terbiasa dicaci dan dihina, meskipun karya-karya mereka terus dikagumi dan dinikmati. Mereka merasa dipandang sebelah mata.

" Dari dulum kami dihinga walo karya kami dikagumi. Kami dicaci walo mereka menikmati karya kami. Kami kuli bangunan yang tak pernah ada jasa dimata mereka. Yang dipikirkan waktu pegebluk corona pun tak tercantuk dalam daftar prioritas penerima bantuan. Ya, tidak seperti ojol dan UMKM."

 

3 dari 4 halaman

Bukan Prioritas

Karena dipandang sebelah mata, mereka pun tidak demo. Sebab, mereka sudah terbiasa berjuang. Segalan kondisi bagi mereka sama saja. Yang penting sehat.

" Tapi, kami gak demo, karena kkami sadar kami bukan prioritas dan kami sudah terbiasa berjuang.. Moga semua kuli bangunan slalu sehat dan bisa slalu berjuang dlm hidup. Ikhtiar, sabar, ikhlas, dan berdoa."

 

Beri Komentar