© Kitabisa.com
Keramaian yang seringkali kita dengar, tak pernah bisa didengarkan oleh seorang bapak yang hidup sebatang kara berikut ini. Beliau adalah Pak Karnali yang merupakan seorang tunarungu sejak beliau kecil.
Hal tersebut menyebabkan beliau tak bisa bicara dan juga mendengar. Dilansir dari laman kitabisa.com, orang tua beliau telah meninggal sejak 10 tahun yang lalu. Oleh sebab itulah, beliau tinggal seorang diri di gubuknya yang hanya berukuran 2x3 meter.
Tak jarang beliau diejek bahkan sampai dilempari batu oleh orang lain karena penampilannya yang lusuh dan tidak terurus. Beliau memang tak sempat mendapatkan pendidikan khususnya ketika masih kecil sehingga daya komunikasinya rendah dan tampak seperti tak mengerti apa-apa.
Biasanya, beliau mengumpulkan kayu kering yang kemudian akan ditukarkan dengan makanan serta minuman untuk mengobati rasa lapar dan dahaganya. Beliau sendiri sebenarnya tak mengerti uang sejak kecil dan hanya mengerti barter makanan seperti ini.
Terkadang, beliau pun harus menahan rasa laparnya ketika Pak Karnali tak berhasil menemukan kayu kering untuk ditukarkan dengan makanan. Beliau hanya bisa merebus air dan kemudian minum sebanyak-banyaknya untuk mengatasi rasa laparnya.
Kini, usia beliau makin menua dan Pak Karnali tak sekuat dulu lagi, bahkan beliau kerap mengalami sakit pinggang. Meski begitu, beliau hanya bisa menahan rasa sakitnya karena tak punya uang untuk beli obat dan tak tahu harus berbuat apa. Mari kita bantu ringankan beban beliau dengan berdonasi di link berikut ini.
kitabisa.com/campaign/bantupakkarnali
Semoga Pak Karnali sehat selalu dan diberikan kelancaran rezeki agar beliau bisa makan dan tak perlu menahan rasa laparnya. Semoga orang di sekitar beliau pun lebih peduli kepadanya dan tidak berbuat jahat bahkan sampai melempari beliau dengan batu. Terima kasih orang baik.