© Kitabisa.com
Setiap orang ingin mempunyai hidup yang bahagia. Kita membayangkan sesuatu hal yang nantinya membuat kita tersenyam-senyum sendiri saking senangnya. Tapi kita harus menyadari dan menerima kenyataan, bahwa hidup tak sebahagia itu. Sebaliknya, hal menyedihkan bahkan bisa menimpa kita begitu kerasnya.
Pada suatu waktu, perut Reza membesar. Pak Muslihun dan Bu Wiwid sangatlah sedih melihat kondisi anaknya. Ketika diperiksa, ternyata Reza didiagnosa mengidap tumor ginjal. Kedua orang tuanya pun semakin sedih. Plus, mereka tak punya banyak biaya. Mereka hampir putus pasa.
" Mak, Reza ingin sehat," katanya.
Tapi Reza adalah anak yang kuat dan punya keinginan sembuh yang tinggi. Akhirnya, kedua orang tuanya menjual satu-satu sawah yang mereka punya. Setelah menjualnya, Reza dan kedua orang tuanya pergi ke Jakarta dari kampung halamannya, Desa Brabasan, untuk menjalani pengobatan.
Reza pun dirawat di RS Umum PAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Dia menjalani kemoterapi dan operasi di sana. Di akhir tahun 2019, alhamdulillah, kondisi Reza pun membaik, perutnya sudah kempes.
Namun naas, tiga bulan setelahnya, tepat di usianya yang 4,5 tahun, benjolan di bawah pusarnya kembali muncul, dan perutnya semakin membesar hingga sekarang. Padahal, kedua orang tuanya sudah gak punya apa-apa lagi. Sawah yang dijualnya adalah harta satu-satunya.
Padahal, Reza sangat ingin sembuh. Kasian sekali balita ini, ya? Sementara Ayah yang seorang petani berjuang mencari biaya untuk pengobatan, yuk bantu dek Reza untuk sembih dengan memberikan beberapa rezekimu. Jika berkenan, kamu bisa berdonasi di sini, ya!