Korban Selamat Holokaus Berusia 102 Tahun Mengira Sudah Tak Punya Keluarga, Ternyata Dugaannya Salah

Reporter : Riza Umami
Kamis, 9 Januari 2020 10:00
Korban Selamat Holokaus Berusia 102 Tahun Mengira Sudah Tak Punya Keluarga, Ternyata Dugaannya Salah
Seorang pria berusia 102 tahun yang merupakan korban selamat dari holokaus, akhirnya bisa bertemu dengan keluarganya lagi. Berikut ini kisahnya.

Holokaus adalah genosida yang melenyapkan enam juta penganut Yahudi selama Perang Dunia II. Holokaus ini dilakukan oleh tentara Nazi Jerman. Dalam bencana kemanusiaan yang luar biasa besar ini, ternyata masih ada korban selamat. Salah satunya yaitu Eliahu yang telah berusia 102 tahun.

Eliahu mengira bahwa saat itu hanya dialah anggota keluarga yang selamat dari bencana mematikan tersebut. Ternyata adik laki-lakinya juga berhasil melarikan diri. Dilansir dari laman Bored Panda (04/01), Eliahu Pietruszka akhirnya bisa bertemu dengan keponakannya yang berusia 80 tahun dengan bantuan database online.

1 dari 2 halaman

Saat Eliahu melarikan diri dari Polandia pada tahun 1939, dia berpikir bahwa orang tua dan adik laki-lakinya telah dibunuh oleh tentara Nazi. Hal itu tak sepenuhnya salah. Namun, ternyata salah seorang adiknya yang bernama Volf juga berhasil melarikan diri. Mereka berdua bahkan sempat berkomunikasi, meski kemudian Volf dikirim ke kamp Siberia dan koneksi mereka terputus.

Eliahu yang berusia 24 saat melarikan diri dari Polandia ke Rusia pada tahun 1939, meninggalkan orang tua dan saudara kembarnya yang lebih muda. Setelah melarikan diri itu dia percaya bahwa orang tua dan saudaranya sudah tak ada di dunia ini lagi.

2 dari 2 halaman

Setelah berakhirnya perang, Eliahu menikah dan pindah ke Israel untuk memulai sebuah keluarga yang baru. Eliahu tidak tahu bahwa Volf sebenarnya masih hidup. Setelah berduka atas kepergian keluarganya, Volf juga memulai keluarganya sendiri. Volf menjalani kehidupan yang sederhana sebagai seorang pekerja konstruksi sampai akhirnya meninggal pada tahun 2011.

Sebelum meninggal, Volf meninggalkan kesaksian untuk kakak lelakinya di database online korban Holokaus, yang disebut dengan Yad Vashem. Sekitar dua tahun yang lalu, cucu Eliahu yang bernama Shakhar Smorodinsky, menerima email dari sepupunya di Kanada yang telah menggali silsilah keluarganya di basis data Yad Vashem.

Dia berhasil menemukan kesaksian Volf. Meskipun Volf telah meninggal, tetapi putranya yang berusia 66 tahun yang bernama Alexandre, ternyata masih hidup. Akhirnya beberapa hari kemudian, Eliahu yang berusia 102 dapat berjumpa dengan keponakannya di sebuah panti jompo Israel. Eliahu memeluk keponakannya sambil menangis. Dia mengatakan kepadanya, " Sekarang kamu memiliki keluarga besar di Israel." Mengharukan sekali bukan kisah mereka? Bagaimana pendapatmu?

Beri Komentar