© Mentalfloss.com
Di tengah pandemi corona, banyak pekerjaan orang-orang yang terancam. Entah dari kalangan atas, hingga ke bawah. PHK menjadi kata-kata yang sering didengar dalam beberapa waktu belakangan ini.
Begitu juga di Thailand. Di negara tersebut, melansir dari Nation Thailand, ada sebuah kisah yang begitu sedih yang berasal dari seorang wanita yang di-PHK, dan berakhir dengan bunuh diri.
Wanita ini bernama ini bernama Irada Lordpet. Umurnya masih terbilang muda, yaitu 26 tahun. Dia tinggal di sekitar kawasan di Thailand yang disebut Maha Sarakham.
Irada mempunyai dua anak, yang satu berumur 6 tahun dan yang satunya lagi berumur 6 bulan. Namun, wanita muda itu baru saja cerai dengan suaminya. Dan dialah yang mengurus kedua anaknya tersebut.
Somjit Siwai, seorang kepala Desa di mana Irada tinggal, mengatakan bahwa bisa dibilang dia termasuk kalangan kurang mampu. Setiap harinya dia mencari nafkah dengan berjualan yoghurt. Namun karena pandemi corona ini, dia sama sekali nggak mendapatkan penghasilan.
Irada pun nggak bisa membayar segala tagihan yang ia tanggung, bahkan hanya untuk membeli untuk anaknya yang berusia 6 bulan. Ia pun meminta tolong kepada Somjit untuk membantunya, dan dia mengatakan Irada bisa mendapatkan pinjaman dari Bank.
Namun, yang terjadi kemudian adalah Somjit menerima sebuah telepon dari Ibunya Irada bahwa putrinya itu telah meninggal. Waktu itu, Irada masih ditemukan gantung diri oleh saudara laki-lakinya, tapi belum meninggal. Irada dalam keadaan sekarat, dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Tapi sayang, nyawa Irada tak bisa diselamatkan. Ia meninggal di tengah perjalanan.
