© Shutterstock
Baru-baru ini Pantai Payangan, Jember sedang menjadi perbincangan banyak orang. Ternyata, terdapat selompok masyarakat yang menjalani sebuah ritual di pantai tersebut dan terkena musibah.
Seperti yang dilansir dari Detik.com ini. Terdapat 11 korban akibat insiden tersebut. Setelah terseret ombak, 10 orang ditemukan tewas, sementara 1 lainnya masih hilang.
Para korban terakhir kali ditemukan di Bukut Samboja, dan korban terakhir bernama Syaiful. Tim Sar menemukan korban terakit setelah pencarian selama 3 jam.
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan bahwa mereka ini menjalani menjalani ritual untuk menenangkan diri. Para kelompok ini berasal dari berbagai daerah di Jember, tapi mayoritas Kecamatan Rambipuji dan Sukorambi.
Total masyarakat yang seharusnya ikut ritual tersebut ada 24 orang. Namun 4 yang lain tidak ikut.
" Tidak semuanya ikut di laut, ada 4 yang tidak ikut. Di antaranya anak kecil dan para sopir. Karena ada tiga mobil dari rombongan itu. Para korban meninggal ditemukan 1 km dari lokasi kejadian tempat ritual."
Nur Hasan (35), guru spritual kelompok tersebut yang bernama Tunggal Jati Nusantara, merupakan salah satu korban yang selamta. Tunggal Jati Nusantara merupakan kelompok ritual Jember yang anggotanya tentu berasal dari Jember dan sekitarnya.
Hery menerangkan bahwa ritual kelompok tersebut dilakukan terlalu dekat dengan ombak. Hingga akhirnya ketika ombak menyerang, mereka pun terseret ombak.
Wah, miris sekali, ya. Doa terbaik untuk para korban.