© Psiloveyou.xyz
Aplikasi dating online, Tinder, dikabarkan telah diretas dan mengakibatkan bocornya data para pengguna. Karena hal ini, lebih dari 70.000 foto pengguna Tinder perempuan disebar ke forum kejahatan siber di internet tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Dikutip laman Fox Business, Senin (20/1/2020), Aaron DeVera, peneliti dari Cybersecurity White Ops mengatakan telah menemukan kurang lebih 16.000 foto pengguna Tinder di situs yang biasa diketahui sebagai trading malware.
" Data seperti ini biasanya menarik komplotan penipu, dipakai buat koleksi akun palsu untuk meyakinkan korban di platform lain," ucap DeVera.
" Stalker biasanya pakai cara yang lebih tertarget, dalam upaya untuk menambah koleksi data yang digunakan secara individu," lanjutnya.
Mengingat data-data yang dicuri merupakan foto pengguna Tinder perempuan, para pelaku kejahatan ini nampaknya ingin menyasar ke korban laki-laki. disamping itu, foto-foto tersebut juga bisa digunakan untuk mengolah produk teknologi pengenalan wajah.
DeVera melanjutkan, rata-rata foto yang dicuri merupakan swafoto. Tidak sedikit pula data yang menunjukkan bukti kontekstual bahwa foto tersebut diambil dalam waktu dekat, seperti diambil menggunakan ponsel model iPhone X maupun keterangan waktu di gambar.
Kasus peretasan ini tentu saja merugikan para pengguna aplikasi Tinder karena berpotensi menjadi korban kegiatan ilegal, terutama bagi mereka yang sudah jadi korban penyalahgunaan data untuk penipuan dan pelanggaran privasi.
Di Indonesia sendiri, tercatat ada sekitar 4,1 juta pengguna aplikasi Tinder. Tidak diketahui pastinya berapa jumlah orang Indonesia yang terkena dampak karena peretasan ini.
Sementara itu, alasan para hacker membagikan foto-foto itu ke forum kejahatan siber juga masih belum diketahui sampai saat ini.
“ Kami bekerja keras untuk menjaga anggota kami dan seluruh informasinya aman,” ucap juru bicara Tinder dalam pernyataan resmi.