© Unsplash/ Xpsteven
'Aqidatul Awam' adalah salah satu sholawat yang cukup populer, apalagi di Indonesia. Lirik Aqidatul Awam adalah syair yang dibuat oleh Syekh Ahmad marzuki al-Maliki.
Sholawat sendiri dikenal menjadi bentuk rasa cinta umat muslim kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga bisa memberikan syafaat kepada yang melantunkannya.
Inilah lirik Aqidatul Awam.
Abda-u bismillahi warrohmani wa birrohimi da-imil ihsani
Aku memulai dengan nama Allah, Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang yang senantiasa memberikan kenikmatan tanpa henti
Falhamdulillahil qodimil awali al-akhiril baqi bila tahawwuli
Maka segala puji nagi Allah yang Maha Awal, yang Maha Akhir, yang Maha Tetap tanpa perubahan
Tsummash-sholatu wassalamu sarmada ‘alan-nabiyyi khoiri man qod wahhada
Kemudian, semoga sholawat dan salam senantiasa tercurahkan pada Nabi sebaik-baiknya orang yang meng-Esakan Allah
Wa alihi wa shohbihi wa man tabi’ sabila dinil haqqi ghoiro mubtadi’
Dan keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jalan agama secara benar, bukan orang-orang yang berbuat bid'ah
Wa ba’du fa’lam biwujubil ma’rifah min wajibin lillahi ‘isyrina shifah
Dan setelahnya ketahuilah dengan yakin bahwa Allah itu mempunyai 20 sifat wajib
Fallahu maujudun qodimun baqî mukholifun lilkholqi bil ithlaqi
Allah itu Ada, Qodim, Baqi dan berbeda dari makhlukNya secara mutlak
Wa qo-imun ghon wia wahidun wa hay qodir muridun ‘alimun bikulli sya'i
Berdiri sendiri, Maha Kaya, Maha Hidup. Maka Kuasa, Maha Menghendari, Maha Mengetahui atas segala sesuatu
Sami’u al-bashiru wal mutakallimu lahu shifatun sab’atun tantadhimu
Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Berbicara, Allah mempunyai 7 sifat yang tersusun
Faqudrotun irodatun sam’un bashor hayatu al-’ilmu kalamuni-stamar
Yaitu Berkuasa, Menghendaki, Mendengar, Melihat, Hidup, Mempunyai Ilmu, Berbicara secara terus berlangsung
Wa ja-izun bifadl-lihi wa ‘ad-lihi tarkun likulli mumkinin kafi’lihi
Dengan karunia dan keadilanNya, Allah memiliki sifat boleh (wenang) yaitu boleh mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya
Arsala anbiya dzawi fathonah bishshidqi wattablighi wal amanah
Allah telah mengutus para Nabi yang memiliki 4 sifat yang wajib, yaitu cerdas, jujur, menyampaikan (risalah) dan dipercaya
Wa ja-izun fi haqqihim min ‘arodli bighoiri naqshin kakhofifil marodli
Dan boleh di dalam hak Rosul dari sifat manusia tanpa mengurangi derajatnya, misalnya sakit yang ringan
‘Ishmatuhum kasa-iril mala-ikah wajibwa fadlolul mala-ikah
Mereka mendapat penjagaan Allah (dari perbuatan dosa) seperti para malaikat sebelumnya. (Penjagaan itu) wajib bahkan lebih utama dari para malaikat
Wal mustahilu dliddu kulli wajibin fahfadh likhomsina bi hukmin wajibin
Dan sifat mustahil adalah lawan dari sifat yang wajib, maka hafalkanlah 50 sifat itu sebagai ketentuan yang wajib
Tafshilu khomsatin wa ‘isyrina lazim kulla mukallafin fahaqqiq waghtanim
Adapun rincian nama para Rosul ada 25 yang wajib diketahui setiap mukallaf, maka yakinilah dan ambil keuntungannya
Hum Adamun Idrisun Nûhun Hudu ma’ Sholih wa Ibrohimu kullun muttaba’
Mereka adalah nabi Adam, Idris, Nuh, Hud serta Sholeh, Ibrahim (yang masing-masing diikuti berikutnya)
Luthun wa Isma’ilu Ishaqu kadza Ya’qubu Yusufu wa Ayyubu-htadza
Luth, Ismail, dan Ishaq demikian pula Yaqub, Yusuf, dan Ayyub dan selanjutnya
Syu’aibu Harunu wa Musa wal Yasa’ Dzulkifli Dawudu Sulaimanut-taba’
Syuab, Harun, Musa, dan Alyasa', Dzulkifli, Dawud, Sulaiman yang diikuti
Ilyasu Yunus Zakariyya Yahya ‘Isa wa Thoha khotimun da’ ghoyya
Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, dan Thaha (Muhammad) sebagai penutup, maka tinggalkanlah jalan yang menyimpang dari kebenaran
‘Alaihimush-sholatu wassalamu wa alihim ma damatil ayyam
Semoga sholawat dan salam terkumpulkan pada mereka dan keluarga mereka sepanjang masa
Wal malakulladzi bila abin wa um la akla la syarba wa la nauma lahum
Adapun para malaikat itu tetap tanpa bapak dan ibi, tidak makan dan tidak minum serta tidak tidur
Tafshilu ‘asyrin minhum Jibrilu Mikalu Isrofilu ‘Izro-ilu
Secara terperinci mereka ada 10, yaitu Jibril, Mikail, Isrofil, Izroil
Munkar Nakirun wa Roqibun wa kadza ‘Atidu Malikun wa Ridlwanu-htadza
Munkar, Nankir, dan Roqib, demikian pula 'Atid, Malik, dan Ridwan selanjutnya
Arba’atun min kutubin tafshiluha taurotu Musa bil huda tanziluha
Empat dari kitab-kitab suci Allah secara terperinci adalah Taurat bagi Nabi Musa diturunkan dengan membawa petunjuk
Zaburu Dawuda wa injilu ‘ala ‘Îsa wa Furqonun ‘ala khoiril mala
Zabur bagi Nabi Dawud dan Injil bagi Nabi Isa dan Al-Qur'an bagi sebaik-baiknya kaum (Nabi Muhammad SAW)
Wa shuhuful kholili wal kalimi fiha kalamul hakamil ‘alimi
Dan lembaran-lembaran (Shuhuf) suci yang diturunkan untuk Al-Kholil (Nabi Ibrohim) dan Al-Kalim (Nabi Musa) mengandung perkataan yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui
Wa kullu ma ata bihir-rosulu fahaqquhut-taslimu wal qobulu
Dan segala apa-apa yang disampakan oleh Rasulullah, maka kita wajib pasrah dan menerima
Imanuna biyaumi akhirin wa jab wa kulli ma kana bihi minal ‘ajab
Keimanan kita pada hari akhir hukumnya wajib, dan segala perkara yang dahsyat pada hari akhir
Khotimatun fi dzikri baqil wajibi mimma ‘ala mukallafin min wajibi
Sebagai penutup untuk menerangkan ketetapan yang wajib, dari hal yang menjadi kewajiban bagi mukallaf
Nabiyyuna Muhammadun qod ursila lil ‘alamina rohmatan wa fudldlila
Nabi kita Muhammad telah diutus untuk seluruh alam sebagai Rahmat dan keutamaan diberikan kepada beliau SAW melebihi semua
Abuhu ‘Abdullahi ‘Abdul Muththolib wa Hasyimun ‘Abdu Manafin yantasibu
Ayahnya bernama Abdullah putra Abdul Mytthalib, dan nasabnya bersambung kepada Hasyim putra Abdu Manaf
Wa ummuhu Aminatuz-Zuhriyyah ardlo’ahu Haliatus-Sa’diyyah
Dan ibunya bernama Aminah Az-Zuhriyyah, yang menyusui beliau adalah Halimah As-Sa'diyyah
Mauliduhu bi Makkatal aminah wafatuhu bi Thoibatal Madinah
Lahirnya di Makkah yang aman, dan wafatnya di Thoibatal (Madinah)
Atamma qoblal wahyi arba’ina wa ‘umruhu qod jawazas-sittina
Sebelum turun wahyu, Nabi Muhammad telah sempurna berumur 40 tahun, dan usia beliau 60 tahun
Wa sab’atun awladuhu faminhumu tsalatsatun minadz-dzukuri tufhamu
Ada 7 orang putra-putri nabi Muhammad, diantara mereka 3 orang laki-laki, maka pahamilah itu
Qosim wa ‘Abdullahi wahwath-Thoyyibu wa Thohirun bidzaini dza yulaqqobu
Qosim dan Abdullah yang bergelar At-Thoyyib dan At-Thohir, dengan 2 sebutan inilah Abdullah diberi gelar
Atahu Ibrohimu min sariyyah fa ummmuhu Mariyyatul Qibthiyyah
Anak yang ketiga bernama Ibrahim dari Sariyyah (amat perempuan), ibunya (Ibrahim) bernama Mariyah Al-Qibtiyyah
Wa ghoiru Ibrohima min Khodijah hum sittatun fakhudz bihim walijah
Selain Ibrahim, ibu putra-putri Nabi Muhammad berasal dari Khodijah, mereka ada 6 orang (selain Ibrahim), maka kenalilah dengan penuh cinta
Wa arba’un minal inatsi tudzkaru ridlwânu robbi lil jami’i yudzkaru
Dan 4 orang anak perempuan Nabi akan disebutkan, semoga keridhoan Allah untuk mereka semua
Fathimatuz-Zahro-u ba’luha ‘Aliy wabnahumas-Sibthoni fadl-luhum jali
Fathimah Az-Zahro yang bersuamikan Ali bin Abi Thalib, dan kedua putra mereka (Hasan dan Husein) adalah cucu Nabi yang sudah jelas keutamaannya
Fa Zainabun wa ba’daha Ruqoyyah wa Ummu Kultsumin zakat rodliyyah
Kemudian Zaenab dan selanjutnya Ruqayyah, dan Ummu Kultsum yang suci lagi diridhoi
‘An tis’i niswatin wafatul Mushthofa khuyyirna fakhtarnan-nabiyyal muqtafa
Dari 9 istri Nabi ditinggalkan setelah wafatnya, mereka semua telah diminta memilih syurga atau dunia, maka mereka memilih Nabi sebagai panutan
‘A-isyatun wa Hafshotun wa Sawdah Shofiyyatun Maymunatun wa Romlah
Aisyah, Hafshah, dan Saudah, Shofiyahh, Maimunah, dan Romlah
Hindun wa Zainabun kadza Juwairiyah lil mu'minina ummahatun mardliyyah
Hindun dan Zaenab, begitu pula Juwairiyyah, bagi kaum mu'minin mereka menjadi ibu-ibu yang diridhoi
Hamzatu ‘ammuhu wa ‘Abbasun kadza ‘amatuhu Shofiyyatun dzatu-htidza
Hamzah adalah paman Nabi demikian pula Abbas, bibi Nabi adalah Shoffiyah yang mengikuti Nabi
Wa qobla hijrotin-nabiyyil isro min Makkatin lailan liqudsin yudro
Dan sebelum Nabi hijrah (ke Madinah), terjadi peristiwa Isro', dari Makkah pada malam hari menuju Baitul Maqdis yang dapat dilihat
Wa ba’dal isro-i ‘urujun lissama hatta ro-an-nabiyyu robban kallama
Setelah Isro' lalu Mi'roj (naik) ke atas sehingga Nabi melihat Tuhan yang berkata-kata
Min ghoiri kaifin wanhishorin waftarodl ‘alaihi khomsan ba’da khomsina farodl
Berkata-kata tanpa bentuk dan ruan, di sinilah diwajibkan kepadanya sholat 5 waktu yang sebelumnya 50 waktu
Wa ballaghol ummata bil isro-i wa fardli khomsatin bila-mtiro-i
Dan Nabi telah menyampaikan kepada umat peristiwa Isro' tersebut. Dan kewajiban sholat 5 waktu tanpa keraguan
Qod faza shiddiqun bitashdiqin lahu wa bil ‘urujish-shidqu wafa ahlahu
Sungguh beruntung sahabat Abu Bakar As-Shiddiq dengan membenarkan peristiwa tersebut, juga peristiwa Mi'raj yang sudah sepantasnya kebenaran itu disandang bagi pelaku Isro' Mi'raj
Wa hadzihi ‘Aqidatun mukhtashoroh wa lil ‘awami sahlatun muyassaroh
Inilah keterangan aqidah secara ringkas bagi orang-orang awm yang mudah dan gampang
Nadhimu tilka Ahmadul Marzuqi man yantami lishshodiqil mashduqi
Yang di-nadhomkan oleh Ahmad Al Marzuqi, seorang yang bermisbat kepada Nabi Muhammad (As-Shodiqul Mashduq)
Walhamdu lillahi wa sholla sallama ‘alan-nabiyi khoiri man qod ‘allama
Dan segala puji bagi Allah serta sholawat dan salam tercurahkan kepada Nabi sebaik-baik orang yang telah mengajar
Wal ali washshohbi wa kulli mursyidi wa kulli man bikhoiri hadyin yaqtadi
Juga kepada keluarga dan sahabat serta orang yang memberi petunjuk dan orang yang mengikuti petunjuk
Wa as-alul karima ikhlashol ‘amal wa naf’a kulli man biha qodi-sytaghol
Dan saya mohon kepada Allah yang Maha Pemurah keikhlasan dalam beramal dan manfaat bagi setiap orang yang berpegang teguh pada aqidah ini
Abyatuha maizun bi’addil jumali tarikhuha li hayyu ghurrin jumali
Nadhom ini ada 57 bait dengan hitungan abjad, tahun penulisannya 1258 Hijriah
Sammaituha ‘Aqidatal ‘Awami min wajibin fid-dini bittamami
Aku namakan aqidah ini Aqidatul Awam, keterangan yang wajib diketahui dalam urusan agama dengan sempurna