© IMDb
Berlatar belakang pada tahun 40-an, Film Lolita 1997 menjadi cerita menarik yang perlu kamu tonton. Mengisahkan tentang perjalanan cinta seorang professor dengan anak tirinya, film bergenre drama ini berhasil menyita perhatian.
Dibintangi oleh Jeremy Irons yang berperan sebagai Profesor Humbert dan Dominiwue Swain sebagai Dolores ‘Lolita’ Haze, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Vladimir Nabokov dan disutradrai Andrian Lyne ini muai beragam tanggapan termasuk menimbulkan kontroversi.
Film Lolita 1997 ini berlatar belakang waktu tahun 1947 yang bercerita soal hubungan istimewa seorang profesor dengan gadis bernama Lolita.
Alur dalam film bertajuk Lolita 1997 ini bermula kala Profesor Humbert, seorang pengajar sastra Inggris dari Eropa pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di New Hampshire. Di Amerika, ia tinggal dengan menyewa kamar di rumah seorang janda bernama Charlotte Haze yang diperankan oleh Melanie Griffin.
Di situ, Humbert bertemu dengan Dolores yang dipanggil Lolita, yakni anak Charlotte Haze, sang pemilik rumah. Profesor Humbert jatuh cinta kepada Lolita, namun karena perbedaan usia yang cukup jauh ia pun menyimpan obsesinya tersebut dan menikahi Charlotte agar bisa tetap dekat dengan Lolita.
Dilansir The Daily Estern News, Selasa (12/10/2021), perjalanan cinta yang menuai kontroversi ini dimulai ketika Charlotte mengetahui perasaan Humbert pada putrinya. Dari buku hariannya, Charlotte memutuskan untuk melarikan diri dari Humbert. Namun naas, nasib berkata lain dan sang ibu tewas dalam kecelakaan mobil.
Mendapatkan kesempatan emas Humbert kemudian membawa Lolita dari rumah dan mereka melakukan perjalanan melintasi negeri. Dalam cerita ini, Humbert menggambarkan Lolita sebagai sosok wanita yang mengagumkan yang mengalihkan fakta bahwa Lolita adalah seorang gadis kecil. Cerita terus berlanjut yang menunjukkan bahwa Humbert tampak seperti sedang jatuh cinta, namun ternyata bukan, itu hanyalah obsesinya pada Lolita.
Diadaptasi dari novel berjudul sama, Hamburt dalam cerita ini dibuat sebagai manipulator yang meyakinkan pembaca bahwa posisinya sebagai ayah tiri tidak bersalah. Dia menolak untuk menganggap dirinya seorang kriminal kecuali dalam kasus-kasus untuk mendapatkan simpati, sehingga ia menyebut dirinya sebagai seorang penyair.
Berbeda dari novelnya, alur dari fim adaptasi ini mendapat banyak kritikan karena berpotensi meromantisasi novel.
Tak hanya itu, film ini membuat sudut pandang berbeda yang merendahkan wanita. Di mana Lolita digambarkan sebagai penggoda dan Humbert hanyalah korban. Hal ini sama seperti masalah dengan film lain yang menggambarkan gadis-gadis muda penggoda, seperti film serupa " American Beauty" .
Mendapatkan beragam tanggapan, film Lolita 1997 ini menimbulkan banyak spekulasi yang menganggap bahwa cerita Lolita lebih cocok jika dibuat ulang sebagai film horor, seperti mengubah sudut pandang dari Lolita, yang menunjukkan suara batinnya selama masa-masa sulit dalam hidupnya ini.
Ending cerita dalam film Lolita 1997 maupun 1962 bahkan lebih cocok menjadi film horor karena Humbert di penjara dan meninggal karena serangan jantung. Sedangkan Lolita meninggal saat melahirkan ketika ia masih remaja. Oleh karena itu, film bergenre drama ini tidak dianggap sebagai kisah cinta romantis, melainkan tragedi.