(c) Shutterstock
Pernah membaca sebuah puisi yang menyentuh hati? Atau mungkin kamu pernah mendengar seseorang mengungkapkan perkataan yang menyakitkan hati secara langsung? Harus disadari kalau kalimat-kalimat yang berhasil menyentuh sisi emosional seperti itu, seringnya menggunakan majas. Meskipun termasuk salah satu pelajaran ketika duduk di bangku SMP atau SMA, mempelajari tentang topik yang satu ini nggak akan pernah ada habisnya. Sering terjadi, banyak orang yang dalam kesehariannya menggunakan gaya bahasa ini tapi tak mengetahui apa nama jenis majas yang digunakan.
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, majas sendiri mempunyai pengertian arti atau cara melakukan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Seringnya juga bisa disebut dengan kiasan. Bila didalami secara saksama, ada beberapa majas yang sering digunakan lewat tulisan dan jadi andalan para penulis untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Sedang beberapa ternyata kerap dipakai dalam bahasa sehari-hari.
Perlu diketahui kalau majas dibagi ke empat kelompok besar, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas sindiran. Lengkapnya, berikut macam-macam majas lengkap disertai pengertian, jenis, dan contoh.
Majas Perbandingan
Sesuai namanya, majas ini digunakan untuk memberikan perbandingan antara dua objek dengan menggunakan kata-kata kiasan yang memerlukan pemahaman agar bisa mengerti maksudnya. Majas perbandingan dibagi ke 10 jenis yang memiliki pengertian berbeda-beda.
1. Personifikasi
Pengertian:
Majas personifikasi dipakai untuk membuat benda seolah-olah bisa melalukan sesuatu seperti seolah mereka memiliki kehidupan atau sifat-sifat seperti manusia.
Contoh:
2. Metafora
Pengertian:
Metafora merupakan majas yang memberikan penggambaran atas sesuatu hal dengan menghadirkan perbandingan langsung atas dasar sifat yang sama. Dalam penggunaannya, gaya bahasa ini tidak menggunakan kata penghubung seperti bak, bagai, atau laksana.
Contoh:
3. Asosiasi
Pengertian:
Gaya bahasa ini membandingkan dua hal yang pada hakikatnya memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi sengaja dianggap sama. Biasanya penggunaan majas ini ditandai dengan kata sambung bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana
Contoh:
4. Hiperbola
Pengertian:
Sebagai salah satu jenis majas yang sering disebutkan namanya, hiperbola merupakan jenis bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu. Hanya saja pilihan kata yang dipakai serta dipilih cenderung berlebih-lebihan bahkan cenderung tak masuk logika.
Contoh:
5. Eufimisme
Pengertian:
Berkebalikan dengan hiperbola, eufimisme dipakai untuk mengungkapkan sesuatu secara lebih halus dengan tujuan supaya tidak menyinggung pembaca atau lawan bicara.
Contoh:
6. Simile
Pengertian:
Banyak yang bilang kalau sebenarnya tak ada perbedaan signifikan antara majas simile dengan asosiasi. Hanya saja gaya bahasa simile lebih detail dalam memberi keterangan untuk sebuah ungkapan. Mudahnya, simile lebih eksplisit daripada asosiasi yang cenderung sedikit implisit.
Contoh:
7. Alegori
Pengertian:
Majas alegori dipakai untuk memberikan penjelasan terhadap sebuah maksud, tapi tak disampaikan secara harafiah. Gaya bahasa ini memang biasanya merujuk pada penggunaan retorika.
Contoh:
8. Sinekdok
Pengertian:
Sinekdok merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyebutkan sesuatu secara urutan dan bertingkat. Ada dua jenis majas sinekdok, yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte.
Sinekdok pars pro toto digunakan untuk menyebutkan sesuatu secara berurutan dari paling kecil ke paling tinggi. Sebaliknya, totem pro parte dipakai untuk menyebutkan sesuatu yang paling kecil untuk mewakili sesuatu yang lebih besar, keseluruhan, atau sebuah kesatuan.
Contoh:
Sinekdok Pars Pro Toto
Sinekdok Totem Pro Parte
9. Simbolik
Pengertian:
Majas ini menghadirkan perbandingan akan suatu hal, dengan cara memberikan penggambaran makna berupa simbol, lambang, tokoh, hewan, ataupun benda. Fungsinya adalah untuk memperhalus makna agar lebih menarik pendengar.
Contoh:
10. Metonimia
Pengertian:
Diartikan sebagai gaya bahasa yang menggunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain karena memiliki pertalian yang sangat dekat. Biasanya digunakan dengan satu kata yang merupakan merek untuk mewakili kesatuan atau benda secara umum.
Contoh:
Majas Pertentangan
Setelah memahami pengertian majas pertentangan berikut jenis dan contoh-contohnya, selanjutnya mari mendalami tentang majas pertentangan. Gaya bahasa yang satu ini begitu unik karena memiliki ciri-ciri utama di mana kata yang diungkapkan berbeda 180 derajat dengan makna yang dimaksud. Hal tersebut dilakukan untuk menghadirkan makna yang lebih ekspresif kepada pendengar. Total ada empat jenis majas pertentangan yang harus diketahui.
1. Litotes
Pengertian:
Majas ini mengungkapkan perkataan dengan kesan rendah hati dan lemah lembut. Biasanya dilakukan dengan menyangkal lawan daripada hal yang ingin diungkapkan untuk memunculkan kesan menjaga kesopanan atau menghaluskan.
Contoh:
2. Paradox
Pengertian:
Majas ini mempertemukan dua hal yang bertentangan dalam satu kalimat. Tujuannya tentu saja untuk menghadirkan sense yang lebih berasa dan menghadirkan sebuah kesan ketika didengar atau dibaca.
Contoh:
3. Antitesis
Pengertian:
Gaya bahasa yang menggunakan 2 kata berbeda makna sekaligus.
Contoh:
4. Kontradiksi Interminis
Pengertian:
Gaya bahasa ini dipakai mengandalkan sebuah kata yang ditujukan untuk menyangkal pernyataan yang telah disebutkan sebelumnya. Biasanya ditandai dengan beberapa kata penghubung yang paling umum dipakai, seperti kecuali atau tetapi.
Contoh:
Majas Sindiran
Pengertian:
Gaya bahasa yang satu ini digunakan untuk menyindir atau mengungkapkan sindiran terhadap seseorang atau sesuatu. Tujuan penggunaannya adalah untuk meningkatkan makna dan kesan terhadap pembaca atau pendengar. Total ada lima jenis majas sindiran, berikut pengertian beserta contoh-contohnya.
Pengertian:
Disebut sebagai majas sindiran paling halus, biasanya majas ironi diungkapkan menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan makna sesungguhnya.
Contoh:
Pengertian:
Berbeda dengan majas ironi, sinisme merupakan jenis majas yang digunakan untuk mengungkapkan sindiran secara kasar. Biasanya dimaksudkan untuk memberikan kritik atau mengolok-olok sesuatu atau seseorang.
Contoh:
Pengertian:
Ini dia majas sindiran yang punya tingkatan tertinggi karena sindiran yang diungkapkan dengan sarkasme menggunakan kata-kata yang kasar dan keras.
Contoh:
Pengertian:
Tak berbeda jauh dengan majas sarkasme, majas satire diungkapkan dengan sindiran yang cukup keras. Hanya saja satire lebih menggunakan kata-kata ungkapan.
Contoh:
Pengertian:
Sedikit berbeda dengan majas yang lain, majas innuendo mengungkapkan sindiran tapi dengan memengecilkan fakta sebenarnya.
Contoh: