(c) Shutterstock
Coba buka lemari pakaianmu dan hitung berapa banyak pakaian batik yang kamu miliki. Minimal ada beberapa potong yang biasanya didominasi warna cokelat, hitam atau putih. Kalau biasanya batik hanya dikenakan untuk acara semiformal atau resmi, warna cerah yang ditampilkan macam-macam motif batik Nusantara bakal bikin penampilan sehari-hari tampak lebih kasual dan playful.
Dikenal sebagai batik modern, motifnya yang unik seringkali terinspirasi dari lingkungan sekitar. Kalau penggunaan batik tradisional terikat oleh aturan dan larangan, jenis batik berikut ini bebas digunakan untuk penampilan sehari-hari.
Macam-macam motif batik biasanya diidentikkan dengan budaya Pulau Jawa. Padahal hampir setiap daerah di Indonesia memiliki batik dengan keunikan corak dan warnanya. Seperti batik Papua yang mengangkat motif etnik seperti alam maupun kebudayaan yang dituangkan dalam warna-warna yang cerah.
Ada beberapa motif batik Papua yang cocok dikenakan untuk aktivitas sehari-hari karena terbuat dari kain katun yang nyaman di kulit. Mulai dari motif burung cendrawasih yang dominan warna hijau, merah dan kuning keemasan, motif Kamoro dengan simbol patung berdiri membawa tombak, hingga batik Tifa Honai yang terinspirasi dari keindahan tanah Papua dan alat musik tradisional.
Bali bukan hanya terkenal akan keindahan alamnya, tapi juga kekayaan budayanya yang tampak dari macam-macam motif batik. Ada batik Bali Ulamsari Mas dengan motif udang dan ikan, Buketan yang tampil feminin dengan gambar bunga, burung maupun kupu-kupu, Bali Singa Barong hingga Bali Merak Abyorhokokai yang mendapatkan inspirasi dari Jepang. Punya warna-warni cantik dengan motif unik, nggak ada salahnya mengoleksi busana yang terbuat dari kain batik khas Bali.
Selama ini, Pulau Madura lebih banyak dikenal sebagai penghasil garam atau asal tradisi karapan sapi. Tapi nggak banyak yang tahu jika Madura pun juga memiliki macam-macam motif batik yang didominasi warna cerah dan mencolok. Selain punya warna berani, motifnya pun tergolong unik karena didominasi binatang seperti burung atau kupu-kupu.
Di Madura sendiri dikenal dua jenis batik tulis, yaitu arah timur yang menggunakan bahan kimia sebagai pewarna dengan ciri warna yang lebih cerah. Sedangkan batik tulis arah barat menggunakan pewarna alami dari daun jati dan daun jambu yang memberikan hasil warna yang lebih pucat.
Dari macam-macam motif batik, motif Mega Mendung mungkin termasuk yang paling populer. Motif ini menghiasi kain batik Cirebon yang memilki dua versi, yaitu batik keraton dengan warna yang lebih kalem dan batik daerah pesisir yang dikenal dengan nama Trusmi.
Sama-sama mengusung motif berbentuk gumpalan awan putih, batik keraton memiliki ciri khas warna yang lebih kalem, sedangkan batik pesisir didominasi warna dasar yang cerah seperti merah, hijau dan biru dengan motif-motif lain seperti udang, ikan hingga bunga.
Selain Solo dan Yogyakarta, Pekalongan juga mendapat julukan Kota Batik berkat macam-macam motif batik dengan kualitas terbaik. Dibandingkan dua kota tetangganya di Jawa Tengah, batik khas Pekalongan unggul memiliki lebih banyak kombinasi warna dalam satu kain, sehingga terlihat lebih menarik.
Konon muncul sekitar tahun 1800an, motif batik Pekalongan pun berkembang sesuai zaman dan terinspirasi dari lingkungan sekitarnya. Mulai dari Jawa Hokokai yang disebut mirip motif kimono Jepang, motif Tritura hingga yang terbaru motif Tsunami.
Budaya Betawi bukan hanya dikenal kuat pengaruhnya pada kuliner dan keseniannya saja, tapi juga macam-macam motif batiknya. Rata-rata memiliki warna yang cerah, motifnya pun diambil dari keseharian dan budaya warga Betawi.
Mulai dari Batik Ondel-Ondel, Batik Sungai Ciliwung dnegan harapan rezeki selancar aliran Sungai Ciliwung, hingga Batik Nusa Kelapa. Sayangnya, batik Betawi ini keberadaannya semakin langka dan dibanderol dengan harga yang cukup tinggi, mulai Rp600 ribuan.
Belum sepopuler batik yang berasal dari Jawa Tengah, tapi Batik Malangan mulai diminati berkat warna-warnanya yang cerah dan menawarkan macam-macam motif batik yang khas. Mulai dari Bunga Teratai, Malang Kucecwara hingga Batik Sidomukti. Ada juga motif Tugu Malang, Rumbai Singa sebagai simbol warga Malang yang pemberani dan pantang menyerah, atau yang terbaru motif Batik Celaket yang uniknya justru terinspirasi dari serangan ulat bulu di Jawa Timur.
Mungkin kamu termasuk yang belum mengenal Batik Tasik. Masih kalah pamor dari batik asal Jawa Tengah seperti Solo dan Yogyakarta, kini batik asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini mulai menggeliat.
Didominasi warna merah, kuning, hijau, biru, oranye hingga ungu, macam-macam motif batiknya terinspirasi dari alam sekitar. Mulai dari Merak Ngibing atau merak menari, Carang Ayakan (Lubang Saringan), Awi (Bambu) hingga Kupu Ganas alias kupu-kupu dan nanas.
Buat penyuka warna pastel, Batik Garutan khas Garut, Jawa Barat ini bisa jadi pilihan untuk tampil kece. Konon, sejarah Batik Garutan sendiri dimulai sejak penjajahan Belanda dengan motif yang sangat sederhana dan hanya mengandalkan pewarna alami.
Kini, macam-macam motif batik pun bisa ditemukan dengan inspirasi keindahan alam. mulai dari Kurung Ayam yang punya tingkat kesulitan tinggi, motif Bulu Ayam yang berwarna-warni, hingga Adu Manis yang menggabungkan empat motif sekaligus dalam satu lembar kain batik tulis.
Sekali pandang, dijamin bakal kesengsem dengan keindahan warna dan macam-macam motif Batik Lasem. Menurut sejarah, batik ini sendiri merupakan perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa dengan ciri khas warna merah, hijau dan biru tua.
Ada 4 motif khas Batik Lasem, yaitu motif Burung Hong, Liong atau naga, Gunung Ringgit dan Kricak atau watu pecah (batu pecah). Uniknya, batik ini juga dikenal sebagai batik tiga negeri karena mengalami tiga proses pewarnaan di tiga kota yang berbeda. Warna merah di Lasem, Rembang, biru di Pekalongan dan Cokelat di Solo.
Bukan hanya di Jawa saja, macam-macam motif batik pun bisa kamu temukan di Pulau Kalimantan, tepatnya Kalimantan Timur. Selain dikenal menggunakan pewarna alami, kainnya pun bervariasi mulai dari sutra, katun hingga serat nanas.
Didominasi warna hijau, oranye, merah hingga pink, ada beberapa motif batik yang mendapat pengaruh suku Kutai dan Bugis. Seperti motif Batang Garing yang jadi simbol pohon kehidupan, Mandau yang merupakan senjata suku Dayak, Burung Enggau, hingga Shaho yang didominasi garis lengkung.
Walau nggak memiliki tradisi panjang membatik seperti kota-kota di jawa Tengah, batik Aceh mampu memikat pecinta kain Nusantara. Keberanian menggunakan warna cerah seperti merah, hijau, kuning maupun merah muda, macam-macam motif batiknya pun mendapat pengaruh kuat dari agama Islam. Tanpa simbol binatang, kain batik asal Serambi Mekah ini tetap terlihat menarik dengan motif Pintu Aceh, Tolak Angin, Bungong Jeumpa atau Rencong.
Tertarik untuk mengoleksi macam-macam motif batik berwarna cerah dari berbagai daerah di Indonesia?
(eth)