© Prasetya.ub.ac.id
Indonesia sedang dalam status darurat corona. Orang-orang diminta untuk tetap di rumah aja. Bekerja di rumah, belajar di rumah. Demi pencegahan penyebaran virus corona yang maksimal. Namun di sisi lain, banyak orang yang menganggap bahwa orang yang terkena corona itu harus dijauhi, namun dalam artian keji seperti aib.
Di Malang, melansir dari media lokal Mediacenter.malangkota.go.id, beberapa pekan lalu ada seorang mahasiswa UB yang dinyatakan positif covid-19. Namanya adalah Rhesa H.W, dan belum lama ini dia telah dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut.
Rhesa sendiri merasa bersyukur selama perawatan. Sebab, Tim Satgas UB terus memberinya semangat sehingga tumbuh rasa percaya diri. Mereka juga tak henti-hentinya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
Setelah sembuh, Rhesa pun juga tergerak hatinya untuk memberikan edukasi positif kepada masyarakat. Melihat situasi Indonesia saat ini, dia mengatakan bahwa Covid-19 bukanlah penyakit aib. Covid-19 itu wabah, di mana semua orang pun bisa kena.
Makanya dia berpesan kepada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan juga yang sudah dinyatakan positif Covid-19, agar tidak panik. Jangan terlalu memikirkan anggapan masyarakat, pokoknya sembuh!
“ Bagi yang dirawat di rumah sakit ikutilah prosedur petugas kesehatan dan fokus sembuh saja. Untuk yang sehat jangan takut sama yang sedang dalam pengawasan. Ikuti prosedur pemerintah, tetap jaga kesehatan, jaga kebersihan, dan makan-makanan bergizi,” katanya.
Di saat seperti ini, Rhesa mengatakan inilah waktu yang tepat untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Sebab, itu mengatakan obat-obatan sifatnya hanya membantu. “ Perbanyak doa. Ini adalah momen yang sangat tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan," katanya.
Sungguh tangguh sosok Rhesa Ini, ya. Jangan mau kalah, yang sudah dinyatakan corona harus tetap semangat dan optimis. Seperti yang dikatakan dirinya, bahwa Covid-19 bukan aib. Untuk yang masih negatif, jangan juga menjelek-jelekan mereka yang positif. Saling mendukung, saling menguatkan!