Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Tewas saat Ikuti Kegiatan Pembaretan Menwa, Ini Kronologinya

Reporter : Arif Mashudi
Rabu, 1 Desember 2021 10:19
Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Tewas saat Ikuti Kegiatan Pembaretan Menwa, Ini Kronologinya
Lagi-lagi UKM Menwa (Resimen Mahasiswa) menelan korban jiwa

Setelah beberapa waktu yang lalu Diklatsar Menwa di UNS menelan korban, kini muncul lagi kasus serupa. Pada Sabtu (25/9) lalu, seorang mahasiswa bernama Fauziyah Nabilah meninggal dunia setelah mengikuti acara pembaretan Menwa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Fauziyah Nabilah meninggal setelah mengikuti agenda acara tersebut yakni melakukan longmarch sejauh 10-15 kilometer. Melansir dari laman CNN Indonesia, ketika mengikuti longmarch tersebut ia terlihat kelelahan dan kondisi fisiknya pun juga drop.

1 dari 4 halaman

Masih dilansir dari laman CNN Indonesia, mahasiswa yang akrab disapa Lala tersebut sempat mengalami kram di bagian kaki dan beristirahat di sebuah masjid. Ketika di masjid itulah Lala kemudian sempat dikira sedang mengalami kerasukan oleh pihak panitia, sebelum akhirnya dibawa menuju RSUD Ciawi.

Tapi nahas, nyawa Lala tidak terselamatkan dan meninggal dunia ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit. Jadi, sampai di rumah sakit, Lala sudah dinyatakan meninggal dunia.

2 dari 4 halaman

UPN Veteran Jakarta

Menanggapi kejadian tersebut, aliansi mahasiswa UPN Veteran Jakarta juga mendesak dan menuntut agar pihak kampus dan Menwa dapat menjelaskan secara lengkap kronologi yang terjadi menimbulkan korban jiwa.

Perwakilan Aliansi UPN Veteran Jakarta Bergerak, Ivanno Julius Reynaldi dalam keterangannya yang dikutip dari CNN Indonesia, mengatakan, jika berdasarkan keluarga korban, peristiwa maut tersebut sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu. Namun, selama itu pula pihak kampus maupun Menwa tidak pernah menyampaikan kejadian tersebut dengan jelas.

3 dari 4 halaman

Hingga kini kasus ini masih ditangani oleh Tim Komisi Disiplin UPN. Tim Komdis saat ini diberitakan masih mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dan akan merekomendasikan sansi sesuai peraturan yang ada.

Semoga kasusnya segera menemui titik terang dan kasus serupa tidak terulang lagi di Indonesia ya. Kalau menurut kalian gimana nih Diazens?

Beri Komentar