© 2021 Https://www.Instagram.com/anggayunandareal16
Dia bahkan dianggap sebagai salah satu aktor muda paling berbakat saat ini. Penampilan Angga Yunanda erat kaitannya dengan citra anak yang baik. Kulitnya putih bersih, sikapnya sopan, dan rambutnya selalu tertata rapi.
Namun belakangan, Angga menampilkan gaya baru yang cukup jauh dari persona yang biasa ia adopsi. Dia memanjangkan rambutnya, membuat gayanya terlihat sedikit lebih liar.
Di awal tahun ini, Angga memanjangkan rambutnya yang lurus, sampai bisa diikat, nah baru-baru ini, Angga menambah sentuhan baru di rambut gondrongnya, yaitu dengan mengkeriting, sehingga memberikan efek messy hair yang chic abis!
Angga Aldi Yunanda adalah aktor muda asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Angga Yunanda lahir pada tanggal 16 Mei 2000. Artinya, saat ini usianya baru menginjak 21 tahun.
Angga Yunanda terjun ke dunia hiburan nasional lewat aktingnya di sinetron 'Malu Malu Kucing' tahun 2015.
Akting pertamanya sukses. Buktinya, pada 2016 ia kembali membintangi sinetron 'Mermaid In Love' yang kemudian menjadi sangat fenomenal. Angga mempertahankan gelar itu selama dua musim.
Angga Yunanda akhirnya mendobrak dunia layar lebar saat mendapat peran dalam film horor berjudul 'Sajen' tahun 2018 lalu.
Namun, nama Angga Yunanda baru masuk radar penonton setelah ia memerankan Bima dalam film 'Dua Garis Biru'. Akting Angga terbukti berkualitas tinggi, karena berhasil menembus nominasi Pemeran Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2019.
Sosok Angga Yunanda biasanya selalu lekat dengan penampilan anak yang baik. Tidak ada jejak kekurangan sama sekali. Jika perubahan gaya rambut gondrong lurusnya dulu dilakukan oleh Angga Yunanda dalam rangka menggarap proyek barunya bersama Syifa Hadju, bagaimana dengan gaya rambut keritingnya kini? Apakah akan ada projek baru?
View this post on Instagram
Dan jika kamu perhatikan dengan detail, dalam foto itu Angga mengenakan dua gaya baju yang berbeda, di tubuh sebelah kiri, ia terlihat mengenakan jas, dan di sisi lain, ia mengenakan jaket denim yang kasual. Bagaimana menurut Diazens?