Masih SMA, Raihan Rela Jadi Tukang Parkir Demi Hidupi Kedua Adiknya

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Selasa, 22 Juni 2021 12:27
Masih SMA, Raihan Rela Jadi Tukang Parkir Demi Hidupi Kedua Adiknya
Semangat, Raihan!

Setipa orang pasti ingin memiliki hidup yang bahagia dan sejahtera. Ketika maish duduk di bangku SMA, kebanyakan mereka menikmati waktu dengan belajar dan bermain, bersenang-senang bersama teman-teman. Namun faktanya, tak semuanya demikian. Sebagian besar dari mereka bahkan ada yang harus berjuang sedemikian rupa untuk bertahan hidup, bahkan sudah harus menjadi tulang punggun keluarga.

 

1 dari 4 halaman

Raihan dan Kedua Adiknya

Seperti Raihan. Dirinya masih kelas 12 SMK. Ayahnya sudah meninggal sejak kecil. Sementara ibunya meninggal dua tahun lalu. Sedangkan kakaknya yang berbeda satu tahun dengannya meninggal dunia karena sakit.

Sementara itu, Raihan masih punya dua adiknya yang masih kecil. Mereka tinggal di sepetak kamar sempit dan bertahan hidup di sana. Karena yang paling tua, Raihan dengan tegar menjadi tulang punggung keluarga. Ia bahkan rela menjadi tukang parkir sehabis pulang sekolah.

 

2 dari 4 halaman

Raihan tak mau mengeluh dan bersedih terus. Ia menganggap keadaannya ini sudah takdir, membesarkan adik-adiknya tanpa kedua ibu, ayah dan kakaknya.

" Ini mungkin sudah takdir saya harus membesarkan adik-adik walau tanpa Ayah, Ibu, dan Kakak."

 

3 dari 4 halaman

Raihan dan Kedua Adiknya

Meski demikian, hasil dari menjadi tukang parkir hanya cukup untuk makan. Sementara biaya sekolah kedua adiknya tak tahu harus dari mana. Penghasilannya hanya sekitar Rp 20 - Rp 30 ribu dalam satu hari.

" Tapi sekarang saya bingung buat sekolahin adik-adik dari mana biayanya."

 

Beri Komentar