Mbah Jiteng, Penjual Kacang Tanah 76 Tahun yang Rela Makan Sekali Sehari Demi Bisa Ke Mekkah

Reporter : Kurnia
Sabtu, 25 September 2021 11:44
Mbah Jiteng, Penjual Kacang Tanah 76 Tahun yang Rela Makan Sekali Sehari Demi Bisa Ke Mekkah
Mbah Jiteng tak lupa untuk beramal dan berbagi meski ia lebih sering berpuasa agar bisa menabung

Bermimpi memang tidak pernah salah.  Seperti keinginan Mbah Jiteng, lansia berusia 76 tahun asal Purworejo, Jawa Tengah ini memiliki keinginan yang mulia.

Berjualan kacang tanah sehari-hari di emperan toko, Mbah jiteng terus mengumpulkan penghasilannya agar bisa berangkat ke Tanah Suci. Mulai berjualan dari pukul 04.00 WIB Subuh, Mbah Jiteng membuka lapak dagangannya dan mulai mencari pundi-pundi penghasilan sejak 25 tahun yang lalu.

1 dari 5 halaman

Bermimpi ingin pergi ke Tanah Suci, tak jarang Mbah Jiteng berpuasa, “ Saya itu kalau makan nasi cuma sekali habis pulang jualan. Kadang sekalian puasa, biar hemat, biar bisa nabung untuk ibadah ke Mekkah.” ungkap Mbah Jiteng seperti dikutip dari laman Kitabisa.com.

 

2 dari 5 halaman

Punya penghasilan Rp50 ribu rupiah sehari, Mbah Jiteng hanya mendapatkan untung Rp800 rupiah dari setiap kilo kacang tanah yang laku terjual. Karena tidak dapat membayar lapak, Mbah Jiteng hanya berjaulan di emperan toko di sekitar pasar Karangmojo.

Mbah Jiteng

3 dari 5 halaman

Meski memiki penghasilan sedikit, mbah Jiteng juga tidak lupa untuk berbagai dan beramal. Kalau punya uang lebih beli sembako untuk dibagikan kepada yang membutuhkan, “ itung-itung untuk nabung amal dan ibadah.”

Mbah

4 dari 5 halaman

Harus berjualan kacang tanah sejak dini hari, Mbah Jiteng selalu menyempatkan waktu untuk beribadah dan berdzikir. Setelah ditinggal sang suami untuk selamanya, Mbah Jiteng kini harus berjuang mencari rezeki seorang diri.

Dengan beratap terpal dan peralatan sederhana, Mbah Jiteng tetap semangat untuk mencari rezeki demi sesuap nasi.

Mbah Jiteng

Beri Komentar