© 2020 Https://www.diadona.id/liputan6.com
Setiap ibu di dunia selalu berharap bisa menjadi sosok ibu yang baik bagi anak-anak mereka. Terutama jika orang-orang di sekitar sang ibu mulai berharap lebih pada dirinya. Namun seringkali orang-orang lupa bahwa hal itu bisa membuat seorang ibu merasa terbebani. Harapan yang berlebihan dapat membuat ibu menjadi tertekan hingga mengalami stres. Tidak hanya bagi para ibu biasa, hal demikian ternyata juga terjadi pada sosok Meghan Markle.
Perempuan kelahiran 1981 ini merupakan istri dari Pangeran Harry dari kerajaan Inggris. Dilansir dari Harper's Bazaar, Meghan Markle pernah hampir menangis saat sedang melakukan wawancara dengan ITV News. Saat itu Markle mendapatkan pertanyaan seputar media yang sering memberikan kritik padanya.
" Setiap wanita, terutama saat mereka sedang hamil, kamu akan benar-benar rentan dan itulah yang membuatnya sangat menantang. Lalu saat kamu memiliki bayi yang baru lahir, kamu pasti tahu? Dan khususnya sebagai wanita, itu terasa sangat banyak. Jadi kamu menambahkan ini di atas percobaan untuk menjadi ibu baru...."
Meghan Markle menghadapi banyak tekanan yang tidak semestinya untuk menjadi ibu yang baik. Sebagai bagian dari keluarga kerajaan, gerak-geriknya akan selalu menjadi perhatian banyak orang. Masyarakat akan memberikan banyak komentar tentang bagaimana ia menjalani hidup sebagai seorang ibu. Standar untuk menjadi ibu yang baik akan selalu diberikan padanya.
Tidak hanya Meghan Markle saja, hal serupa juga dialami oleh para ibu di dunia. Seiring dengan berjalannya waktu, standar untuk menjadi ibu yang sempurna akan semakin meningkat. Saat kamu hamil, orang di sekitarmu akan secara tiba-tiba berubah menjadi pakar kesehatan. Mereka akan mengeluarkan segala nasehat tanpa diminta. Bahkan orang itu mungkin akan mulai melarangmu melakukan banyak hal karena mitos yang banyak bermunculan di masyarakat.
Kritik dan nasehat bahkan tidak akan berhenti hingga kamu melahirkan. Setiap keputusan yang kamu buat akan selalu mendapatkan komentar yang tidak jarang terdengar negatif. Contohnya saat kamu memilih untuk melakukan operasi caesar dari pada normal. Beberapa orang mungkin akan menganggap pilihan tersebut salah dan memberikan label ibu yang buruk padamu.
Saat ini tingkat depresi setelah persalinan semakin meningkat. Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon yang cepat. Namun selain alasan tersebut, memberikan kritik berlebihan pada seorang ibu secara terus menerus juga tidak akan membuatnya merasa lebih baik.
Bagi kamu yang ingin membantu para ibu, sebaiknya kamu menawarkan bantuan secara nyata padanya. Dari pada kamu menceramahinya secara berlebihan, kamu bisa membantu meringankan bebannya dengan memberinya cukup waktu untuk istirahat dan memawarkan untuk menjaga bayinya. Kamu juga bisa terus mengingatkannya bahwa dia telah melakukan yang terbaik selama menjadi seorang ibu. Hal kecil itu tentunya akan membuat mereka merasa sedikit lebih baik.