Melubangi Kepala Hanya untuk Mengobati Sakit Kepala, Apakah Manusia Zaman Dahulu Sebercanda Itu?

Reporter : Arif Mashudi
Selasa, 4 Februari 2020 13:00
Melubangi Kepala Hanya untuk Mengobati Sakit Kepala, Apakah Manusia Zaman Dahulu Sebercanda Itu?
Melubangi tengkorak berarti memberi jalan bagi roh jahat untuk keluar dari tubuh pasien dan juga meredakan rasa sakit yang di derita pasien.

"Dengan melubangi tengkorak, dokter di 2000 tahun yang lalu percaya bahwa pasien bisa sembuh dari sakit kepala, kejang-kejang, dan infeksi penyakit otak. Orang-orang pada zaman itu percaya bahwa penyebab utama dari berbagai macam jenis penyakit adalah roh jahat yang terjebak di dalam kepala pasien. Melubangi tengkorak berarti memberi jalan bagi roh jahat untuk keluar dari dari tubuh pasien dan juga meredakan rasa sakit yang di derita pasien."

Terdengar cukup mengerikan ya proses pengobatan seputar sakit di bagian kepala yang dilakukan manusia zaman dahulu. Tapi, jangan menganggap ini bualan belaka, soalnya metode pelubangan di bagian kepala ini memang benar adanya.

1 dari 5 halaman

Seperti yang dilansir dari bbc.com, pada zaman prasejarah, hampir seluruh orang di dunia mempraktikkan Trepanasi; sebuah metode 'bedah kasar' dengan cara melakukan pelubangan di bagian tengkorak manusia yang hidup dengan cara, mengebor, memotong, atau mengikis lapisan kulit kepala dan tengkorak menggunakan benda tajam.

Ilustrasi Trapanasi

Hal itu juga didukung dengan ribuan tengkorak yang memiliki lubang di bagian atas kepala telah ditemukan di berbagai situs arkeologi di seluruh dunia.

2 dari 5 halaman

Namun, ternyata eh ternyata, selain dipercaya bisa mengeluarkan roh jahat yang bersemayam dalam tubuh, metode pelubangan tengkorak ini juga dipercaya menjadi salah satu metode pengobatan berbagai penyakit seperti cedera kepala. Dikutip dari livescience.com, pada zaman itu banyak orang yang memang sembuh dari penyakit setelah melalui proses pelubangan pada tengkorak.

Ilustrasi Trapanasi

3 dari 5 halaman

Dilansir dari bbc.com, hingga pada tahun 1997, ada seorang ilmuwan yang bernama Elena Batieva dari Rusia yang melakukan penelitian terkait Trepanasi ini. Dia dan beberapa arekolog lainnya pergi ke salah satu kota Rostov-on-Don di bagian selatan Rusia.

Ilustrasi Trapanasi

Di tempat itu mereka menemukan 35 kerangka manusia yang berada di 20 kuburan yang terpisah. Disinyalir, manusia yang diburukan di tenpat tersebut hidup di Zaman Tembaga sekitar 5000 tahun yang lalu. Ada salah satu kuburan yang berisi kerangka lima orang dewasa yang terdiri dari dua perempuan dan tiga laki-laki, lalu satu kerangka bayi berusia sekitar satu hingga dua tahun, dan juga seorang gadis remaja.

4 dari 5 halaman

Dari kerangka yang ditemukan masing-masing dari tengkoraknya memiliki lubang dibagian atas, hanya tengkorak bayi saja yang tidak memiliki lubang seperti tengkorak yang lainnya. Dari penemuan tersebut mereka menyatakan bahwa tengkorang dan juga pemiliknya berhasil bertahan hidup setelah melalui proses pelubangan pada kepala.

Ilustrasi Trapanasi

5 dari 5 halaman

Lantas, ketika mereka terbukti bisa bertahan hidup setelah melalui proses pelubangan kepala, ritual macam apa yang sedang mereka lakukan pada saat itu? Bahkan mereka berani melakukan pelubangan di bagian kepala yang taruhannya tidak lain dan tidak bukan adalah nyawa.

Well, itulah sedikit hal yang bisa kita kethaui dari Trepanasi, sebuah metode kasar pelubangan pada tengkorak manusia hidup di zaman dahulu. Bagaimana menurutmu?

Beri Komentar