© 2020 CNN
Ribuan ton amonium nitrat yang disimpan di gudang di pelabuhan di Beirut adalah penyebab ledakan besar pada 4 Agustus 2020, waktu setempat. Menurut laporan, ada 130 orang yang tewas dalam insiden tersebut, 4 ribu orang terluka dan 300 ribu orang meninggalkan rumah mereka. Jumlah korban yang tewas diperkirakan masih akan terus naik seiring dengan terus dilakukannya pencarian para korban di antara puing bangunan.
Amonium nitrat adalah senyawa kimia dengan rumus NH4 NO3. Pembuatannya dilakukan dengan menggabungkan amonium dengan asam nitrat. Bahan kimia ini sering banget digunakan sebagia pupuk dalam industri pertanian.
Bahan ini juga juga merupakan komponen utama dalam banyak bahan peledak pertambangan, yang dicampur dengan bahan bakar minyak dan diledakkan oleh muatan bahan peledak. Karena sifat tersebut, amonium nitrat penyebab ledakan di Beirut tersebut harus memenuhi aturan yang sangat ketat tentang penyimpanannya. Misalnya, harus dijauhkan dari bahan bakar dan sumber panas.
Dilandir dari CNN, bahan ini juga digunakan sebagai komponen kunci bahan peledak improvisasi, khususnya pemboman di kota Oklahoma di tahun 1995, Bom Bali di tahun 2002, dan dgunakan oleh teroris Norwegia Anders Behring Breivik dalam penembakan dan serangan bom tahun 2011 .
Sekitar 2.750 ton pupuk amonium nitrat disimpan di gudang di tepi pantai Beirut dan dibakar, lalu meledak. Pupuk itu sebenarnya sudah berada di sana selama kurang lebih 6 tahun yang lalu dengan kapal kargo milik Rusia, yang bergenti di kota tersebut tanpa jadwal. Dituturkan oleh pejabat pelabuhan Lebanon, sebenarnya mereka sudah meminta kepada pengadilan buat memindahkan bahan-bahan tersebut. Tapi tidak ada tanggapan.
Dilansir dari The New York Times, sebenarnya amonium nitrat ini relatif nggak berbahaya dan nggak bisa terbakar dengan sendirinya. Dalam kondisi penyimpanan normal dan tanpa panas tinggi, sebenarnya sulit membuat bahan ini menyala, kata Jimmy Oxley, profesor kimia di Universitas Rhode Island, kepada AFP. Tapi kalau ditambahkan ke sumber bahan bakar, maka akan mengalami tekanan hebat seperti panas, dan tekanan, bahan ini bisa meledak.
Dia berasumsi bahwa sebelumnya telah ada ledakan kecil yang memicu reaksi amonium nitrat, penyebab ledakan di Beirut.
Ini karena sifat amonium nitrat sebagai zat pengoksidasi. Apa itu? Yakni zat menarik oksigen ke api, dan membuat api dan pembakaran jadi lebih kuat, menurut Gabriel da Silva, dosen senior di bidang teknik kimia di University of Melbourne kepada The Guardian.
Namun, lanjut de Silva, amonium nitrat terbakar hanya dalam keadaan yang tepat dan kondisi ini sebenarnya sulit dicapai. Perlu adanya kondisi yang ekstrim untuk memicu terjadinya ledakan.
Sementara itu kata Profesor Stewart Walker, dari Forensic, Environmental and Analytical Chemistry at Flinders University di Universitas Flinders di Adelaide, Australia, kepada CNN, menduga tampaknya ada kebakaran yang memicu ledakan tersebut.
" Dalam hal ini, tampaknya ada kebakaran dan kebakaran itu telah menyebabkan amonium nitrat yang telah ditimbun terbakar, dan ketika berada di ruang terbatas, ia melepaskan banyak gas panas," katanya.
Dalam kasus tersebut, gas punya voluem yang lebih tinggi dari padatan. Ada penumpukan tekanan, dan karena ada panas yang dilepaskan, gas panas semakin meningkat volumenya, lalu ada satu titik di mana gas yang terkurung itu kemudian meledak, melepaskan tekanan dalam gelombang kejut," lanjutnya.
Sebenarnya ini bukan kali pertama terjaid ledakan akibat amonium nitrat. Di tahun 1947 lalu terjadi ledakan di Texas City yang merusak lebih dari seribu bangunan dan menewaskan hampir 400 orang, menurut situs wes Asosiasi Sejarah Texas.
Ledakan tersebut dipicu oleh 2.300 amonium nitrat, jumlah yang hampir sama dengan yang jadi penyebab ledakan di Beirut.
Di tahun 2013 lalu juga terjadi ledakan di pabrik pupuk di West, Texas, yang menewaskan 15 orang, meluluh lantahkan 500 rumah. Ledakan tersebut sangat kuat sampia menyebabkan gempa dengan kekuatan sekiat 2.1
Sementara itu, kejadian serupa juga terajdi di pelabuhan Tiajin pada 2015 lalu dengan jumlah korban tewas mencapai 100 orang. Ini terjadi akibat gudang yang berisi beberapa ratus ton bahan kimia berbahaya, seperti amonium nitrat, tereksplosi dalam serangkaian ledakan besar.