© 2020 Dailystar.co.uk/
Pandemi covid-19 telah merenggut ratusan ribu nyawa manusia. Banyak orang kehilangan orang terdekat mereka, tak hanya seorang, bahkan mungkin beberapa nyawa sekaligus dalam satu keluarga.
Dan kisah tragis ini datang dari sepasang suami istri asal Amerika Serikat yang sudah menikah selama 48 tahun. Keduanya sama-sama terinfeksi covid-19, dirawat di ruangan yang sama, sampai akhirnya meninggal hanya berselang 4 menit. Yang tak kalah mengharkan, keduanya meninggal dalam keadaan berpegangan tangan.
Johnny Lee Peoples dan istrinya, Cathy,tertular Covid-19 pada waktu yang kurang lebih sama. Putra mereka, Shane Peoples mengatakan alau keduanya mengalami gejala berupa demam dan anosmia, yakni kehilangan kemampuan mencium bau.
Dua minggu setelah gejala muncul, mereka berdua dimasukkan ke ICU.
" Semuanya berjalan begitu saja, semuanya menjadi lebih buruk." ujarnya.
Saat kondisi keduanya makin buruk, pihak rumah sakit kemudian memindahkan keduanya di ruangan yang sama. Tujuannya agar mereka bisa saling menghibur. Namun ternyata takdir berkata lain.
" Mereka berpegangan tangan. Para perawat berkumpul, dan kemudian mereka meninggal cuman berselang empat menit satu sama lain," cerita Shane.
Di Amerika Serikat, masih banyak orang yang percaya mengenai teori konspirasi Covid-19. Banyak orang yang nggak percaya dan terang-terangan menentang keberadaan virus ini. Hal ini membuat Shane sangat marah.
“ Ini bukan lelucon. Ini bukan tipuan, " katanya. " Aku tidak ingin orang lain terluka. Aku nggak ingin ada orang yang merasakan kesedihan yang kami rasakan. "
Dalam postingan untuk penghormatan pada orang tuanya, Shane menulis cerita mengharukan tentang mereka berdua.
" Mereka berdua sangat mencintai keluarga mereka dan bakalan melakukan apapun yang bisa mereka lakukan. Cinta mereka terhadap keluarga paling besar kalau sudah menyangkut 9 cucunya," tulisnya.
Shane menulis bagaimana dia merindukan sosok kedunya. Kehilangan dua orang tua secara bersamaan dengan cara yang tak diduga, tentu pukulan yang sangat besar.
" Aku cuman berharap semua orang bisa melihat mereka melalui mataku. Semou orang bisa melihat dua orang yang palimg penuh kasih dan perhatian yang pernah ada. Tanpa mereka, dunia ini bakalan seikit lebih suram," pungkasnya.
Dikutip dari Daily Star, hitungan terakhir kasus yang telah terkonfirmasi di provinsi yakni sekitar delapan ribu orang dalam tujuh hari terakhir. Sementara itu, korban meninggal mencapai tiga ribu jiwa. Di lain pihak, banyak orang yang meyangkal keberadan virus ini. Malahan mereka terang-terangan melakukan demo menolak memakai masker.
Aduh, mereka ini nggak baca berita apa ya?