© Dailymail.co.uk
Seorang anak tentu tak ingin melihat orang tuanya hidup dalam kesusahan. Begitu juga dengan seorang wanita asal Tiongkok bernama Li Qin. Li rela melepas pekerjaannya sebagai manajer sebuah perusahaan demi merawat ayahnya yang lumpuh selama 15 tahun.
Melansir dari dailymail.co.uk, demi merawat sang ayah, ia hanya tidur sekitar tiga jam setiap harinya. Hal ini karena Li harus memandikan, membalikkan tubuh sang ayah dan membuang kotoran setiap dua jam sekali.
Meski terlihat berat, nyatanya Li malah menganggap apa yang dilakukannya ini sebagai keberuntungan karena ia bisa menghabiskan banyak waktu bersama ayahnya.
" Aku merasa paling bahagia selama 15 tahun yang aku habiskan bersama ayahku. Aku selalu merasa beruntung memiliki ayah. Bukannya dia tak bisa hidup tanpaku, tapi justru sebaliknya," ucap Li pada media setempat.
Li dan ayahnya saat ini tinggal di Kabupaten Bo'ai, kota Jiaozuo, Provinsi Henan, Tiongkok tengah.
Diketahui bahwa ayah Li menderita lumpuh akibat terkena stroke. Karena penyakit yang dideritanya itu, ayahnya tak bisa menggerakkan tubuhnya maupun berbicara. Ia hanya bisa berkomunikasi dengan mengedipkan mata atau merengek.
Wanita berhati mulia ini mengatakan keinginan terbesarnya saat ini yaitu bisa mendengar sang ayah memangil dirinya dengan nama panggilannya, Ya Ya, meski hanya sekali.
Pada tahun 2015, Li mulai membangun kebun untuk ayahnya karena sang ayah menyukai bunga dan tanaman saat masih sehat. Karena keterbatasan dana, Li mengaku membangun taman untuk sang ayah dengan bahan bekas.
" Aku tak punya uang pada waktu itu, jadi aku menggunakan bahan daur ulang," jelasnya.
Li sendiri dulunya adalah seorang manajer sebuah perusahaan. Tapi setelah ibunya meninggal, ia memilih berhenti dari pekerjaannya untuk menjaga sang ayah yang lumpuh sepanjang waktu.
Biasanya, ia mengajak sang ayah jalan-jalan, menyeka tubuhnya, memberikan makan, dan membersihkan kotoran sang ayah. Semua ini Li lakukan dengan ikhlas dan tanpa keluhan.
Selain itu, agar ia bisa merawat ayahnya dengan maksimal, Li pun tidur di kamar yang sama dengan sang ayah selama bertahun-tahun. Setiap dua jam, Li akan terbangun dan memeriksa keadaan ayahnya.
Kisah mengharukan Li ini banyak diangkat di berbagai media Tiongkok termasuk The Paper, BTV dan Pear Video. Li mengaku ia sangat senang bisa merawat ayah yang disayanginya.
" Selama ayahku masih hidup, aku masih anak-anak. Karena itu aku beruntung. Meskipun ayahku tidak berbicara sepatah kata pun denganku selama bertahun-tahun, aku bisa memahami setiap ekspresi di matanya," pungkas Li.
Sangat mengharukan ya kisah dari wanita bernama Li ini. Terus semangat, Li!