© Pinterest/aboutislam.net
Kerusuhan yang terjadi antara Israel-Palestina hingga kini masih terus berlanjut bahkan beberapa waktu terakhir ini semakin memanas. Israel menyerang habis-habisan tiada ampun kepada rakyat Palestina dengan melakukan pengeboman di berbagai tempat.
Perang yang sudah berlarut-larut ini membuat masyarakat Palestina merasakan kesedihan yang begitu mendalam dan penderitaan yang tak terhitung jumlahnya. Akibat yang ditimbulkan dari konflik ini tidak main-main, banyak negara yang mengecam Israel karena telah melanggar hak asasi manusia dan termasuk kejahatan perang.
Meskipun begitu, rakyat Palestina pantang menyerah dan teguh untuk tidak mundur selama kerusuhan ini terjadi. Mereka dengan bangga berdiri di tanah kelahirannya sebagai tanah suci yang dicintai para Rasul Allah. Seluruh umat muslim di dunia percaya bahwa suatu saat akan datang janji Allah kepada Palestina yang sudah tercatat di dalam Al-Qur’an. Seluruh urusan dunia telah digariskan oleh Allah sebagai takdir dalam kehidupan, Termasuk berbagai kejahatan yang dilakukan oleh Bani Israel.
Bani Israel merupakan orang-orang keturunan Nabi Ya’kub alaihissalam yang menganut kitab taurat sebagai pedoman hidup mereka dan sebagai nenek moyang dari Israel atau Yahudi.
Dalam kitab suci umat muslim, Bani Israel sering memainkan peran penting dalam sejarah kisah para nabi dan berbagai peristiwanya. Adapun kisah Bani Israel yang pernah melakukan dua kejahatan di tanah Palestina hingga mendapat azab dari Allah.
Di dalam Al-Qur’an, Allah telah mencatat kezaliman Bani Israil atau Israel, termasuk sifat keras kepala, ingkar, dengki, kesombongan, dan penolakan terhadap kebenaran.
Nabi Musa, dalam Kitab Taurat, menerima wahyu bahwa Bani Israel akan menyebabkan kerusakan dua kali di Palestina, dan sebagai konsekuensinya, mereka dihadapi oleh musuh-musuh yang akan menghancurkan negeri mereka.
Setelah bertobat, Bani Israel diberikan kembali kerajaan, kekayaan, dan kekuatan, tetapi mereka malah kembali kepada kekufuran dan keonaran. Sebagai akibatnya, Allah kembali mengirim musuh-musuh untuk menghancurkan mereka.
Ini adalah azab dunia, dan di akhirat kelak mereka akan mendapat hukuman yang lebih mengerikan.
Bani Israil sering disoroti dalam Al-Quran yang terlibat dengan sejarah para Nabi. Kisah-kisah yang tercatat dalam kitab suci ini diabadikan oleh Allah sebagai pelajaran bagi manusia agar tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan oleh Bani Israil. Menurut Tafsir Kementerian Agama, terdapat dua tindakan jahat yang dilakukan oleh Bani Israil yang akhirnya mendapat hukuman dari Allah SWT:
1. Mengabaikan perintah Allah SWT dan mengubah isi Kitab Taurat.
2. Terlibat dalam pembunuhan terhadap Nabi Zakaria, Nabi Yahya, dan upaya pembunuhan terhadap Nabi Isa AS.
Dalam surah Al-Isra’ ayat 4 Allah berfirman:
وَقَضَيۡنَاۤ اِلٰى بَنِىۡۤ اِسۡرَاۤءِيۡلَ فِى الۡكِتٰبِ لَـتُفۡسِدُنَّ فِى الۡاَرۡضِ مَرَّتَيۡنِ وَلَتَعۡلُنَّ عُلُوًّا كَبِيۡرًا
Artinya: " Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, " Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." (QS. Al-Isra Ayat 4)
Kemudian Allah melanjutkan firman-Nya dalam surah Al-Isra’ ayat 5
فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ اُوۡلٰٮهُمَا بَعَثۡنَا عَلَيۡكُمۡ عِبَادًا لَّنَاۤ اُولِىۡ بَاۡسٍ شَدِيۡدٍ فَجَاسُوۡا خِلٰلَ الدِّيَارِ ؕ وَكَانَ وَعۡدًا مَّفۡعُوۡلًا
Artinya: " Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana." (QS. Al-Isra Ayat 5)
Kesombongan Bani Israel telah melampaui batasan sehingga membuat Allah murka. Azab pertama yang diturunkan oleh Allah saat Bani Israel mengalami kehancuran. Mereka terbelah menjadi dua kerajaan. Pada bagian selatan terdapat kerajaan Yahudza yang terdiri dari suku Yahudza dan Benyamin.
Kerajaan tersebut dipimpin oleh raja bernama Rehoboam, putra Nabi Sulaiman. Sementara itu, di bagian utara berdiri kerajaan Israel terdiri atas 10 suku yang berbeda-beda dan dipimpin oleh raja pertamanyayaitu Jeroboam bin Nebat.
Bani Israel mulai mengalami kehancuran saat ibukota kerajaan Israel, Samurra diserang oleh Raja ‘Asyur, Sanharib pada tahun 70 SM. Mereka menawan seluruh rakyat Bani Israel dan membawanya ke ‘Asyur. Akibatnya kerajaan Israel mengalami kehancuran dan kehilangan masa jayanya selama 250 tahun.
Azab Allah tidak berhenti disitu saja, Bani Israel terus saja melakukan kerusuhan. Hingga akhirnya Allah mengutus tentara Babilonia di bawah pimpinan Raja Nebukadnezar yang dikenal kejam. Mereka sangat berambisi untuk memperluas kekuasaannya dengan membunuh, merampas, dan merampok penduduk negeri jajahannya.
Salah satu negeri jajahan Raja Nebukadnezar adalah Bani Israel yang juga terkena imbas dari kekejaman dan ambisi Babilonia. Bahkan para ulamanya dibunuh dan kitab Taurat juga ikut dibakar. Lebih parahnya lagi mereka juga menghancurkan kota suci Bani Israel yaitu Baitul Makdis (Yerusalem). Itulah bukti Allah memberikan hukuman di dunia karena telah menyimpang dari perintah Allah SWT.
Akibat dari perbuatan jahat yang mereka lakukan sekali lagi, Allah kemudian menjatuhkan hukuman kepada Bani Israil. Pada saat itu, Allah membiarkan mereka dalam situasi kekacauan ketika musuh-musuh datang untuk menaklukkan mereka.
Kekalahan kedua ini sangat menyakitkan dan memalukan bagi mereka. Musuh-musuh secara paksa memasuki Masjidil Aqsa, merampas kekayaan mereka, dan menghancurkan simbol-simbol keagamaan mereka, seperti yang terjadi pada penaklukan pertama.
Oleh karena itu, mereka mengalami penderitaan yang berlipat ganda, termasuk kehilangan kekuasaan, harta benda, dan perbudakan terhadap wanita-wanita mereka oleh musuh. Menurut catatan sejarah, bangsa Romawi adalah yang bertanggung jawab atas penghancuran kedua ini, saat mereka menguasai Palestina.
Mereka membunuh dan menawan orang-orang Yahudi, serta merusak Baitul Makdis dan kota-kota lainnya. Kaisar Romawi pertama yang memasuki Baitul Makdis adalah Kaisar Titus pada tahun 70 Masehi, yang bahkan membakar Masjidil Aqsa dan merampas harta berharga yang ada di dalamnya.
Sesungguhnya Allah maha pengampun dalam firman-Nya mengatakan:
اِنۡ اَحۡسَنۡتُمۡ اَحۡسَنۡتُمۡ لِاَنۡفُسِكُمۡۖوَاِنۡ اَسَاۡتُمۡ فَلَهَا ؕ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَةِ لِيَسُـوْۤءُو ا وُجُوۡهَكُمۡ وَلِيَدۡخُلُوا الۡمَسۡجِدَ كَمَا دَخَلُوۡهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوۡا مَا عَلَوۡا تَتۡبِيۡرًا
Artinya: " Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai." (QS. Al-Isra Ayat 7)
Firmah Allah tersebut memerintahkan Bani Israel untuk segera bertaubat dan meminta ampunan atas dosa yang telah dilakukannya dengan kembali pada ajaran kitab Taurat.
Jika taubat tersebut dilakukan maka Allah akan melimpahkan rahmat-Nya kepada Bani Israel. Setelah penantian selama 483 tahun, kota-kota di Palestina berhasil direbut oleh bangsa Persia dari kekuasaan Romawi.
Dari kisah tersebut, Allah telah memberi teguran kepada mereka agar tidak melakukan kejahatan atau dosa besar yang sama seperti nenek moyang mereka. Jika hal tersebut diulangi, niscaya Allah berjanji akan menurunkan azab kembali yang lebih pedih dari sebelumnya.
Namun kini, Bani Israel justru berlindung di balik para Zionis yang begitu kejam. Mereka melakukan kerusuhan dan kejahatan kembali di bumi Palestina.
Sebagai umat muslim yang taat, kita hanya bisa mendoakan keselamatan saudara-saudara muslim disana dan menunggu janji Allah datang memberikan azab pedih kepada Israel. Allah menyebutkan bahwa di hari akhir nanti nasib Israel akan jatuh ke tangan kaum muslimin.
Editor: Tiara Martha Asnadhinata