© Liputan6.com
Cara unik dilakukan oleh Aparat Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali untuk mencegah para perantau tidak mudik ke kampung halaman di waktu Lebaran. Hal ini dilakukan dengan menyiapkan bangunan angker sebagai tempat karantina bagi pemudik yang nekat pulang ke kampung halamannya.
Di sisi lain, larangan mudik kepada para warga yang merantau sudah semenjak awal Ramadan lalu diumumkan oleh Ketua Satgas Covid-19 Desa Sidomulyo, Muh Sawali. Jika ada perantau yang tetap nekat mudik dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter atau surat bebas Covid-19 maka mereka harus menjalani karantina di lokasi yang sudah disiapkan di Dukuh Beji tersebut.
Konon katanya bangunan surau yang telah lama dipakai dan digunakan sebagai tempat karantina itu terbilang angker dan menyeramkan.
" Meski ruangan yang digunakan untuk karantina layak pakai, namun lokasi karantina itu merupakan salah satu tempat yang diyakni keramat dan sakral. Apa lagi lokasi kan memang berbeda dengan lokasi yang lainnya," kata Sawali, Melansir dari Liputan6.com, Minggu (2/5/2021).
Bukan tanpa sebab, berdasarkan penuturan Muh Sawali, kebijakan menyiapkan tempat karantina tersebut atas dasar pengalaman pada momen liburan tahun lalu. Pada saat itu muncul warga Desa Sidomulyo yang terpapar Covid-19.
Lantaran penemuan kasus itulah merupakan yang pertama kalinya terjadi di Kecamatan Ampel. Dampak munculnya kasus tersebut menyebabkan kegiatan ekonomi di desa tersebut sempat meredup.
Sebagai salah satu upaya menghindari kejadian serupa, sejak jauh hari pihak pemerintah desa sudah memperingatkan kepada warganya yang merantau agar tidak pulang supaya predikat zona hijau alias bebas Covid-19 pada saat ini tetap bertahan. Salah satunya dengan menyiapkan tempat karantina angker.
" Di situlah muncul pelajaran yang sangat berharga untuk kita sehinga kita lebih giat mengantisipasinya biar sesuatu yang fatal itu tidak terulang kembali," harapnya.
Walau sdah ada himbauan laranagn mudik, namun ternyata sudah ada dua perantau sempat menghuni tempat karantina angker itu selama enam hari. Namun para pemudik nekat itu kini sudah meninggalkan tempat karantina setelah menjalani rapid antigen dan hasilnya negatif.
" Dengan adanya upaya karantina seperti yang dilakukan ini nantinya diharapkan para perantau mengurungkan niatnya untuk pulang kampung hanya sebatas untuk bersilaturahmi. Toh silaturahmi sekarang kan bisa melalui video call dan lain sebagainya," ucapnya.
Hem, tetap patuhi peraturan oemerintah ya Guys? Semoga pandemi ini lekas berlalu dan tahun depan kita bisa merasakan momen mudik lebaran tanpa khawatir adanya virus.