© Shutterstock
Memang, atmosfir kehidupan rumah tangga ada berbagai macam. Memang suami istri pastinya berharap kehidupannya damai dan bahagia selalu, tapi kita gak bisa menutup mata bahwa perselisihan akan tetap ada dan seharusnya dihadapi dengan kepala dingin.
Namun, ternyata ada kehidupan rumah tangga yang mempuyai sebuah perselisihan dan berujung maut. Seperti kehidupan rumah tangga yang terjadi di Jawa Timur, tepatnya di Kelurahan Pepelegi, Kecamatan Waru, seorang suami dengan teganya membunuh istrinya sendiri.
Melansir dari Kompas.com, mereka hidup di kos. Motif pembunuhan suami ternyata cukup sepele bila didengar, yaitu karena sang istri menolak untuk bangun tidur untuk masak sahur. Pria itu bernama Liong Kong yong (48), dan sang istri bernama Lamiasi (39).
Ketika dimintai keterangan, Ling Kong mengaku bahwa sebelum kejadian itu terjadi yaitu di malam sebelumnya, mereka berdua sempat berselisih tentang motor untuk sang anak. Istri menagih janjinya untuk membeli motor untuk anaknya, sedangkan Liong Kong berjanji dan memohon untuk bersabar.
" Saya minta untuk bersabar. Saya janji akan membelikan motor setelah pandemi Covid-19 berlalu," jelas Liong Kong kepada Suryamalang di Mapolsek, Selasa 12 Mei 2020 lalu.
Perselisihan itu berhenti ketika keduanya hendak pergi tidur. Sahur pun tiba, dan sang suami mencoba untuk membangunkan istinya untuk mempersiapkan sahur.
Tapi, diduga karena masih kesal, sang istri menolak untuk bangun dan tak peduli dengan persiapan sahur.
Sang suami pun kesal dengan kelakukan istrinya itu. Beberapa saat kemudian dia mengambil pisau di dapur, dan langsung menusuk leher, dada, dan perus istrinya.
Ya ampun..
Namun, beberapa saat kemudian sang suami sadar bahwa apa yang dilakukannya itu salah. Mengetahui istrinya berlumuran darah dan sekarat, ia pun menyesal dan berusaha membawanya ke RSAL Surabaya.
Tap naas, nyawa sangat itu tak bisa diselamatkan.
Sungguh, bukankah masalahnya begitu sepele? Apakah ini yang terjadi pengaruh emosi yang memuncak? Menurutmu gimana? Share di kolom komentar jika berkenan, ya!