© Oxygen.com
Kematian emang bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Bahkan ketika kita sudah menjaga diri sebaik-baiknya dan nggak buat kesalahan apapun, kematian bisa mencari cara lain. Mungkin, itulah yang disebut dengan takdir.
Seorang gadis kecil di Pittsburgh, Pennyslvania, harus kehilangan nyawanya saat dia tertidur. Ya tertidur, dan dia baru berusia 3 tahun.
Namanya Chassity Clansy. Dan yang lebih mengenaskan, dia meninggal karena tertembak. Dan yang menembak bernama Marlin Pritchard, 51 tahun.
Diceritakan sebelumnya di Oxygen.com, Pritchard sedang diancam dan dikejar-kejar oleh klien kontraknya. Karena hal itu, akhirnya mungkin dia lari dengan membawa senjaga shotgun, dan berakhir di rumah Clansy.
Pritchard pun akhirnya berbaring di ranjang bersama Clansy dan satu anak lainnya, seperti mem-babysitting-kan mereka. Namun, mereka semua pun tertidur.
Tapi karena merasa terancam, Pritchard sudah menyembunyikan shotgun-nya di bawah bantal. Untuk berjaga-jaga.
Nah, setelah beberapa kemudian, anak lainnya ini pun membangunkan Pritchard dengan mengagetkannya dengan suara seperti ledakan dan lari. Pria ini pun bangun dan langsung spontan meraih shutgon yang ada di bawah bantal.
Tapi, kejadiaan mengenaskan pun terjadi.
Pritchard dengan spontan juga menekan platuk shutgun. Pada saat itu, Clansy yang sedang tidur di sampignya pun tertembak. Di leher, dan darahnya mengalir melalui mulut.
Pritchard nggak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Dia mencoba keras membangun-bangunkan. Tapi, Clansy sudah nggak bernapas sejak saat itu.
Saat diminta keterangan pihak kepolisan, Pritchard berkata, " Apa yang kalian harapkan? Ini semua salahku. Salahku."
Meski pihak keluarga merasa sangat sedih, namun mereka sudah mengikhlaskan atas kehilangan Clansy.
" Saya nggak bisa berkata-apa," ucap Goerge Logan, sepupu Clanssy. " Chassity adalah gadis kesayangan kami. Memang kejadian ini merupakan kehilangan yang sangat traumatis dan mengejutkan. Tapi, Tuhan baik, dan Tuhan akan terus memperhatikan kita semuanya.